Rabu 13 Jul 2022 19:57 WIB

AS dan Meksiko Bahas Migrasi Hingga Penyelundupan Manusia

Presiden AS dan Meksiko bertemu pada Selasa (12/7).

Rep: Fergi Nadira/ Red: Dwi Murdaningsih
 Petugas polisi San Antonio menjaga tempat kejadian Selasa, 28 Juni 2022, di San Antonio di mana puluhan migran ditemukan tewas di sebuah trailer-traktor pada hari Senin setelah ditinggalkan dalam panas terik. Ini adalah tragedi terbaru yang merenggut nyawa para migran yang diselundupkan melintasi perbatasan dari Meksiko ke AS.
Foto: AP/Jay Janner/Austin American-Statesman
Petugas polisi San Antonio menjaga tempat kejadian Selasa, 28 Juni 2022, di San Antonio di mana puluhan migran ditemukan tewas di sebuah trailer-traktor pada hari Senin setelah ditinggalkan dalam panas terik. Ini adalah tragedi terbaru yang merenggut nyawa para migran yang diselundupkan melintasi perbatasan dari Meksiko ke AS.

REPUBLIKA.CO.ID,  WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bertemu dengan Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador di Gedung Putih, Selasa (12/7/2022) waktu setempat. Keduanya membahas mengenai migrasi hingga penyelundupan manusia.

Biden menggarisbawahi kebutuhan untuk mengatasi migrasi sebagai tantangan bersama dalam sambutannya menjelang pertemuan. Biden menyebut sekutu lama dan tetangga Meksiko sebagai mitra yang setara.

Baca Juga

Ia mengatakan pemerintahannya memperluas jalur hukum untuk bekerja di AS dari Meksiko dan Amerika Tengah, mengutip rekor 300 ribu visa kerja sementara yang dikeluarkan untuk pekerja Meksiko tahun lalu. Dia juga berterima kasih kepada Lopez Obrador karena meningkatkan dan mengeluarkan visa untuk imigran Amerika Tengah di Meksiko.

Presiden Meksiko menyerukan program berani untuk mengatasi masalah migrasi. Ia menyerukan AS yang menghadapi kekurangan tenaga kerja untuk memungkinkan lebih banyak pekerja terampil Meksiko dan Amerika Tengah ke negara itu untuk mendukung tenaga kerja.

“Sangat penting bagi kita untuk mengatur dan memberikan kepastian kepada para migran yang selama bertahun-tahun telah hidup dan bekerja dengan sangat jujur dan juga berkontribusi bagi pembangunan bangsa yang besar ini,” katanya dikutip laman TRT World, Rabu (13/7/2022).

Kedua pemimpin mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama setelah pertemuan mereka bahwa Meksiko juga telah berkomitmen untuk menginvestasikan 1,5 miliar dolar AS dalam infrastruktur perbatasan antara tahun 2022 dan 2024.

Sementara itu isu perdagangan manusia juga menjadi pusat perhatian setelah kematian lebih dari 50 migran akhir bulan lalu di sebuah trailer panas terik di San Antonio, Texas. Kedua pemimpin mengatakan dalam pernyataan bersama bahwa tragedi San Antonio semakin memperkuat tekad kedua negara untuk mengejar industri penyelundupan kriminal bernilai miliaran dolar yang memangsa para migran dan meningkatkan upaya untuk mengatasi akar penyebab migrasi.

Di tengah melonjaknya inflasi di kedua sisi perbatasan, Lopez Obrador mengatakan dia menyarankan untuk menangguhkan tarif dan peraturan untuk menurunkan harga bagi konsumen di kedua negara. Dia juga melayangkan rencana investasi publik-swasta bersama untuk menghasilkan lebih banyak barang.

Kunjungan itu adalah yang kedua bagi Lopez Obrador ke Gedung Putih sejak Biden menjabat tahun lalu, meskipun hubungan terkadang tegang dengan rekannya dari AS. Lopez Obrador memboikot KTT Amerika yang diselenggarakan di Los Angeles pada Juni.

Saat itu migrasi kembali menjadi subjek utama  atas penolakan Biden untuk mengundang Kuba, Venezuela dan Nikaragua. Namun, dia mengatakan Meksiko memiliki kepercayaan pada Biden karena Biden menghormati kedaulatan Meksiko. "Andalkan kami selalu," tambahnya.


sumber : reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement