Rabu 13 Jul 2022 19:27 WIB

Indonesia Mendapat Apresiasi Negara G20 Terkait Transparansi Perdagangan Pangan

Negara G20 berharap adanya perdagangan pangan yang bisa diprediksi.

Red: Nidia Zuraya
Sayuran dan buah produk hortikultura (ilustrasi)
Foto: distan.pemda-diy.go.id
Sayuran dan buah produk hortikultura (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LABUAN BAJO -- Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian RI Kasdi Subagyono mengatakan Indonesia mendapat apresiasi negara-negara peserta G20 terkait pengusulan transparansi di dalam perdagangan pangan antarnegara."Indonesia diapresiasi terkait transparansi perdagangan pangan dan banyak sekali negara yang menyetujuinya," katanya di Labuan Bajo, Rabu (13/7/2022).

Ia menjelaskan negara-negara G20 berharap adanya perdagangan pangan yang bisa diprediksi."Jadi perdagangan pangan yang transparan dan bisa diprediksi atau predictable itu yang diinginkan," katanya.

Baca Juga

Ia menjelaskan sejumlah topik terkait pangan yang selama ini dibahas di antaranya berkaitan dengan produksi pangan Indonesia, global, keamanan, kemandirian, dan distribusi pangan antarnegara.Selain itu, katanya, berkaitan dengan kehilangan pangan saat panen, dihidangkan, dan dihitung sebagai kehilangan pangan atau food lost.

"Yang dihidangkan itu berkaitan dengan sampah pangan yang cukup besar dan itu akan kita tangani," katanya.

Kasdi menambahkan sistem informasi berkaitan dengan pasar pertanian, pangan, dan pengembangan peran kaum muda atau milenial dan perempuan dalam menggerakkan pertanian, serta digitalisasi pertanian dan intervensi inovasi teknologi menjadi topik krusial disampaikan dalam pertemuan itu.

Pertemuan kedua Sherpa G20 di Labuan Bajo yang berlangsung pada 10-13 Juli 2022 dihadiri secara langsung delegasi 19 negara anggota G20, 9 negara undangan, dan 10 organisasi internasional. Satu negara anggota G20 yang hadir virtual, yakni Amerika Serikat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement