Peserta mengenakan baju adat Jawa bersiap untuk mengikuti jemparingan (panahan) tradisional di Pasanggrahan Pratjimohardjo, Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (13/7/2022). Kegiatan jemparingan tradisional yang diikuti peserta dari Karesidenan Surakarta dan Yogyakarta itu bertujuan untuk melestarikan olah raga panah tradisional. (FOTO : ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho)
Sejumlah peserta bersiap untuk mengikuti jemparingan (panahan) tradisional di Pasanggrahan Pratjimohardjo, Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (13/7/2022). Kegiatan jemparingan tradisional yang diikuti peserta dari Karesidenan Surakarta dan Yogyakarta itu bertujuan untuk melestarikan olah raga panah tradisional. (FOTO : ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho)
Peserta membidik anak panah saat mengikuti jemparingan (panahan) tradisional di Pasanggrahan Pratjimohardjo, Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (13/7/2022). Kegiatan jemparingan tradisional yang diikuti peserta dari Karesidenan Surakarta dan Yogyakarta itu bertujuan untuk melestarikan olah raga panah tradisional. (FOTO : ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho)
REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Sejumlah peserta bersiap untuk mengikuti jemparingan (panahan) tradisional di Pasanggrahan Pratjimohardjo, Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (13/7/2022). Kegiatan jemparingan tradisional yang diikuti peserta dari Karesidenan Surakarta dan Yogyakarta itu bertujuan untuk melestarikan olah raga panah tradisional.
Ikuti Berita Republika Lainnya
Ikuti Whatsapp Channel Republika
