Rabu 13 Jul 2022 22:32 WIB

Kebakaran Hutan Landa Portugal dan Spanyol di Tengah Gelombang Panas

Sejumlah kebakaran besar menerjang hutan-hutan di Portugal tengah dan Spanyol barat

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Sejumlah kebakaran besar menerjang hutan-hutan di Portugal tengah dan Spanyol barat di tengah gelombang panas. Ilustrasi.
Foto: AP Photo/Sergio Martin
Sejumlah kebakaran besar menerjang hutan-hutan di Portugal tengah dan Spanyol barat di tengah gelombang panas. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, LISBON - Sejumlah kebakaran besar menerjang hutan-hutan di Portugal tengah dan Spanyol barat ketika kedua negara itu diterpa gelombang panas. Para ahli meteorologi memperkirakan suhu akan naik mendekati atau mencapai rekor tertinggi pada Rabu (13/7/2022), yang kemungkinan akan memicu kebakaran lebih banyak lagi.

Hampir semua daratan Portugal berada dalam status siaga terhadap kondisi panas ekstrem. Menurut lembaga cuaca IPMA, suhu di distrik Santarem di timur laut Lisbon diperkirakan mencapai 46 derajat Celsius. Sementara rekor suhu 47,3 derajat Celsius tercatat di negara itu pada 2003.

Baca Juga

Organisasi Meteorologi Dunia pada Selasa (12/7/2022) memperingatkan bahwa gelombang panas menyebar dan meningkat di sebagian besar Eropa. Di tengah perubahan iklim yang memicu kekeringan, jumlah kebakaran hutan ekstrem diperkirakan akan meningkat 30 persen dalam 28 tahun mendatang, menurut laporan PBB pada Februari 2022.

Di Lisbon, suhu diperkirakan akan mencapai 43 derajat Celsius, mendekati rekor 44 derajat Celsius yang pernah tercatat di kota itu pada 2018. Lebih dari 1.400 petugas pemadam kebakaran dengan dukungan 23 pesawat berusaha menjinakkan kebakaran hutan di seluruh negara yang didera kekeringan itu. Setidaknya dua kobaran api terbesar sedang membakar hutan di Portugal sejak Selasa.

Di Extremadura, Spanyol barat, yang berbatasan dengan Portugal, petugas damkar mengevakuasi ratusan penduduk desa semalam sebagai tindakan pencegahan. Mereka juga terus berusaha memadamkan kobaran api yang sulit dipadamkan yang pada Selasa melanda provinsi tetangga, Salamanca, di wilayah Castile dan Leon. Menjadi bagian dari wilayah Extremadura, Andalusia, dan Galicia berstatus waspada panas ekstrem, kata dinas meteorologi Spanyol AEMET.

AEMET juga mengatakan suhu dapat melampaui rekor 47,4 derajat Celsius sebelumnya di seluruh wilayah Spanyol yang tercatat pada Agustus 2021, dan 40,7 derajat Celsius di ibu kota Madrid. Ketika warga Madrid dan wisatawan meneguk banyak air, makan es krim, dan berteduh, petugas Kebun Binatang Madrid memberi makan hewan dengan es loli beku yang terbuat dari buah, daging sapi, dan ikan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement