Kamis 14 Jul 2022 13:24 WIB

Harga Cabai di Kota Tangerang Berangsur Turun

Pasokan cabai di pasar Kota Tangerang mulai melimpah

Red: Nur Aini
Pedagang merapikan cabai kriting dagangannya, ilustrasi. Harga cabai di sejumlah pasar di Kota Tangerang berangsur turun, berdasarkan pantauan PD Pasar Kota Tangerang pada Kamis (14/7/2022).
Foto: ANTARA/Muhammad Iqbal/hp.
Pedagang merapikan cabai kriting dagangannya, ilustrasi. Harga cabai di sejumlah pasar di Kota Tangerang berangsur turun, berdasarkan pantauan PD Pasar Kota Tangerang pada Kamis (14/7/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Harga cabai di sejumlah pasar di Kota Tangerang berangsur turun, berdasarkan pantauan PD Pasar Kota Tangerang pada Kamis (14/7/2022). Penurunan harga komoditas tersebut terjadi seiring dengan mulai melimpahnya pasokan karena kondisi cuaca yang mendukung. 

Diretur Utama PD Pasar Kota Tangerang, Titien Mulyani mengatakan, pantauan harga cabai di Pasar Anyar dari angka Rp120 ribu menjadi Rp 90 ribu per kg, cabai rawit merah turun dari Rp120 ribu menjadi Rp100 ribu kg, dan cabai rawit hijau turun dari Rp100 ribu menjadi Rp 85 ribu per kg. Sementara, cabai merah besar masih dalam kondisi stok kosong di pasar tersebut.

Baca Juga

"Begitu juga dengan pasar lainnya, seperti Pasar Malabar, Ramadhani, Bandeng, Pasar Laris dan lainnya, semua terpantau berangsur turun dengan kisaran Rp10 ribu hingga Rp25 ribu. Semoga beberapa hari ke depan bisa terus turun harganya, hingga kembali normal," kata Titien dalam keterangannya, Kamis (14/7/2022). 

Titien menjelaskan, ada dinamika harga sejumlah bahan pangan pada momentum-momentum hari besar, seperti saat hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Kurban yang terjadi baru-baru ini. Namun, kondisi kali ini diiringi dengan cuaca buruk di wilayah para petani, sehingga, mengganggu pasokan dan berimbas pada harga yang sampai pada para penjual di pasar bergerak merangkak. 

"Alhamdulillah penurunan harga sudah terjadi hari ini semoga segera normal. PD Pasar, DKP dan Disperindagkop UKM pastinya terus berkoordinasi, untuk melakukan pengawasan, koordinasi dan pengecekan ke pasar-pasar, khususnya Pasar Induk Tanah Tinggi sebagai pemasok. Mengindari oknum-oknum yang memainkan harga di saat kondisi seperti ini," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Perindagkop-UKM) Kota Tangerang, Shandy Sulaeman mengatakan, pihaknya terus melakukan pemantauan dan pendampingan kepada pengelola pasar terkait harga cabai yang tersedia di pasaran.

"Kami melakukan pendampingan agar bagaimana momen kenaikan harga cabai ini tidak dijadikan monopoli. Kemudian kami pun terus melakukan komunikasi dengan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) terkait ketersediaan," ujar Shandy. 

Dengan adanya dinamika harga cabai dan bahan pangan lainnya, masyarakat diminta untuk lebih bijaksana dalam berbelanja. Salah satunya, masyarakat bisa pantau perubahan harga komoditas pasar, tak terkecuali harga cabai melalui aplikasi Tangerang Live melalui fitur 'Segar' untuk melihat harga paling terjangkau di pasar-pasar tertentu. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement