REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Kasus demam berdarah atau demam dengue (DBD) meningkat lebih dari dua kali lipat sepanjang tahun ini dibandingkan periode yang sama pada 2021 di Vietnam. Kementerian Kesehatan Vietnam memperingatkan rumah sakit bersiap menghadapi lebih banyak infeksi, Kamis (14/7/2022).
"Semua rumah sakit di tingkat provinsi dan kabupaten perlu memfokuskan sumber daya mereka untuk menerima dan mengobati kasus yang parah," ujar keterangan Kementerian Kesehatan Vietnam.
Vietnam mencatat 89.120 kasus demam berdarah dalam enam bulan pertama, naik dari 35.936 tahun sebelumnya, meningkat 148 persen. Kematian meningkat tiga kali lipat menjadi 34 selama periode yang sama.
Negara berpenduduk 98 juta orang ini biasanya mencatat sekitar 110.000 kasus setiap tahun dalam beberapa tahun terakhir. Infeksi biasa memuncak antara Juni hingga Oktober.
"Jumlah kasus diperkirakan akan terus meningkat, dengan kasus yang lebih parah harus dirawat di rumah sakit," kata Kementerian Kesehatan Vietnam yang mengeluarkan pedoman khusus untuk penyedia layanan kesehatan pada pekan ini.
Demam berdarah adalah penyakit yang ditularkan nyamuk yang umum di Asia Tenggara yang menyebabkan gejala seperti flu dan tidak ada vaksin yang tersedia. Kondisi parah dari terkena virus ini dapat menyebabkan pendarahan internal.