REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Tingkat pengangguran Australia turun ke level terendah selama 48 tahun pada Juni. Peristiwa ini akibat perekrutan melampaui semua ekspektasi, sementara rekor lowongan menunjukkan pasar tenaga kerja akan semakin ketat.
Angka dari Biro Statistik Australia (ABS) menunjukkan pada Kamis (14/7/2022), lapangan kerja telah melonjak 88.400 pada Juni dari Mei, ketika mencapai 60.600. Kenaikan ini melenyapkan perkiraan pasar dari kenaikan 30.000 pada Juni dan membawa keuntungan untuk tahun ini menjadi 438.000.
Tingkat pengangguran turun menjadi 3,5 persen dari 3,9 persen, jauh di bawah perkiraan 3,8 persen. Hasil ini terendah sejak Agustus 1974. Penurunan ini terjadi bahkan ketika lebih banyak orang mencari pekerjaan, dengan tingkat partisipasi naik ke rekor tertinggi 66,8 persen.
Tingkat underutilisation yang menggabungkan pengangguran dan setengah pengangguran bertahan pada level terendah sejak 1982 di 9,6 persen. Jumlah ini menyiratkan bahwa pertumbuhan upah akan meningkat dari waktu ke waktu.
Jumlah tidak bekerja juga turun lumayan besar dengan 54.300, sementara PHK terbatas. "Arus ini mencerminkan pasar tenaga kerja yang semakin ketat, dengan permintaan tinggi untuk mempekerjakan dan mempertahankan pekerja, serta kekurangan tenaga kerja yang sedang berlangsung," kata Kepala Statistik Tenaga Kerja di ABS Bjorn Jarvis.
Jarvis mencatat jumlah pengangguran 494.000, sekarang hampir menyamai jumlah lowongan sebesar 480.000. "Ini setara dengan sekitar satu orang yang menganggur per pekerjaan kosong, dibandingkan dengan tiga kali lebih banyak orang sebelum dimulainya pandemi," katanya.