Sekolah Sepi Peminat, DPRD Solo : Tidak Pengaruhi Kualitas Pengajaran
Rep: c02/ Red: Yusuf Assidiq
Suasana belajar mengajar di salah satu ruang kelas I SDN Sriwedari 197 di Laweyan, Solo, Jawa Tengah. | Foto: Muhammad Noor Alfian
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Fenomena sekolah kekurangan siswa di Solo, Jawa Tengah, khususnya di SDN Sriwedari 197, menjadi sorotan berbagai kalangan. Terkait hal itu, Komisi IV DPRD Kota Solo memberikan tanggapan.
Seperti disampaikan anggota Komisi IV DPRD Kota Solo, Ginda Ferachtriawan, memang minat siswa untuk mendaftar di SDN menurun. Namun, tidak dengan kualitas pengajarannya.
"Kualitasnya tidak akan menurun walaupun peminatnya berkurang. Intinya yang bersangkutan satu murid tapi tetap mendapatkan ilmu yang sama dengan jumlah murid yang lebih banyak," kata Ginda melalui sambungan telepon.
Ginda mengungkapkan semestinya ada langkah yang akan diambil dari pemkot untuk menangani hal tersebut. "Dan dinas terkait seperti Dinas Pendidikan pasti akan ada langkah-langkah untuk menanganinya," katanya.
Namun, menurut Ginda, ada hal yang harus lebih ditekankan. Misalnya hak siswa tetap dapat terpenuhi. "Tapi kita pastikan tetap akan memberikan hak siswa. Soalnya kan siswa yang belajar dalam wajib sembilan tahun yang utama tetap pendidikannya," ungkapnya
Terkait opsi penggabungan, ia menjelaskan hingga sekarang belum ada penggabungan. Dari sepengetahuannya, hal itu masih dalam proses pemetaan masalah secara mendalam.
"Belum sampai situ prosesnya. Kan masih penerimaan siswa dulu, nanti akan penelaahan lebih lanjut, kalau memang muridnya hanya satu apa yang perlu kita lakukan. Walaupun misalnya nanti ada penggabungan tentunya akan melalui tahapan-tahapan tersendiri," kata dia.