REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Subvarian baru dari varian omicron virus penyebab Covid-19 (SARS-CoV-2), yakni BA.2.75 alias Centaurus, telah masuk ke Australia. Sebelumnya, subvarian ini telah menembus India.
Centaurus kini sedang dipantau oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Para ahli memperingatkan subvarian ini bisa lebih menular daripada omicron.
Centaurus adalah mutasi dari omicron BA.2 yang merupakan varian yang menyebabkan sejumlah besar kasus di Australia selama musim panas. WHO belum menyebut Centaurus sebagai varian yang menjadi perhatian (variant of concern), tetapi ahli virologi khawatir hal itu dapat memicu gelombang kasus baru di seluruh dunia.
Mereka mengatakan sub-varian mampu menghindari perlindungan vaksin, dengan sekuensing yang menunjukkan bahwa itu telah menyebar ke Australia, Selandia Baru, Inggris, Israel, India, dan AS.
Centaurus pertama kali ditemukan di India. Centaurus menyebabkan lonjakan kasus di sana sebelum menyebar ke seluruh dunia.
"Orang-orang yang berpikiran pengawasan, patut mewaspadai BA 2.75 yang memiliki banyak mutasi lonjakan, kemungkinan varian generasi kedua, pertumbuhan cepat yang nyata, dan penyebaran geografis yang luas," cicit ahli virologi Tom Peacock dari Imperial College London di Inggris, seperti dikutip dari AP, Kamis (14/7/2022).