Kamis 14 Jul 2022 17:35 WIB

BPBD Kota Bogor Pasang Alat Peringatan Dini Bencana Longsor

Alat akan berbunyi mengingatkan warga ketika terjadi pergerakan tanah.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Teofilo Patrocinio Freitas, ditemui usai meninjau beberapa lokasi bencana alam.
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Teofilo Patrocinio Freitas, ditemui usai meninjau beberapa lokasi bencana alam.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor memasang alat  Peringatan Dini Bencana Longsor. Alat tersebut dipasang di tebingan daerah rawan longsor, salah satunya di Taman Peranginan, RT 01/ RW 04, Kelurahan Sempur, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Teofilo Patrocinio Freitas, mengatakan alat tersebut akan berbunyi mengingatkan warga di lokasi rawan longsor ketika terjadi pergerakan tanah, pergeseran tanah, atau potensi untuk longsor.

“Sehingga, mereka siap ada jeda menyelamatkan jiwa dan harta benda. Tujuan utamanya itu. Karena ada hal yang kadang bisa kita cegah, ada hal yang bisa kita kurangi risikonya,” kata Theo, Kamis (14/7).

Selain memasang alat tersebut, Theo mengatakan, BPBD Kota Bogor juga menyampaikan cara kerja alat tersebut kepada warga. Sehingga warga mengerti apa yang harus dilakukan ketika alarm peringatan berbunyi.

“Jadi bunyi, kalau posisi lagi tidur harus bersiap evakuasi. Jalur mana yang bisa dilalui, jalur mana yang dihindari, sehingga harapan kita menghindari korban jiwa tadi,” jelasnya.

Terkait potensi bencana longsor, Theo mengatakan, dari sekitar 700 kejadian bencana yang terjadi pada 2021, sebagian besar bencana yang terjadi ialah longsor. Dengan jumlah sekitar 194 dari 700 bencana.

Lurah Sempur, Dicky Pratama, tak memungkiri jika kontur di Kelurahan Sempur beragam. Ada pemukiman yang berdekatan dengan Tembok Penahan Tebing (TPT) Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung, dan ada pemukiman yang di bawah tebingan.

Dia menyebutkan, dua wilayah yang paling rawan terjadi longsor atau pergeseran tanah ialah RT 01/ RW 04 dan RT 04/ RT 01. Sehingga alat tersebut diakuinya sangat dibutuhkan oleh warga.

“Ya memang sangat dibutuhkan. Karena kontur di Sempur banyak pemukiman di teningan. Jadi kami berharap tidak hanya di satu titik ini, tapi ini menjadi salah satu program Pemkot Bogor untuk menganggarkan alat deteksi bencana ini,” tutur Dicky.

Dia menjelaskan, kedua pemukimman tersebut persis berada di bawah tebingan. Dia pun khawatir jika ada pergerakan tanah, terutama ketika intensitas air sedang tinggi. Seperti sebelumnya pernah terjadi kejadian longsor meski tidak mengenai rumah. 

“Ini memang setiap musim oenghujan khawatir hal itu terjadi. Jadi apa yang sudah dilakukan BPBD tadi merupakan sebuah inovasi, saya sebagai aparatur wilayah samgat mengapresiasi apa yang sudah dilakukan untuk keamanan warga kami,” pungkasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement