Kamis 14 Jul 2022 20:34 WIB

Sosok Orang Tua Kedua, Sisi Lain Murid Minim di SDN Sriwedari

Guru dan siswa jadi lebih fokus di dalam proses pembelajarannya.

Rep: Co2/ Red: Ilham Tirta
Suasana belajar mengajar di ruang kelas I SDN Sriwedari 197 di Laweyan, Surakarta, Jawa Tengah.
Foto: Muhammad Noor Alfian
Suasana belajar mengajar di ruang kelas I SDN Sriwedari 197 di Laweyan, Surakarta, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, Tidak selamanya minim siswa menjadi permasalahan. Setidaknya, guru dan siswa jadi lebih fokus di dalam proses pembelajarannya.

Guru sekaligus wali murid kelas satu SDN Sriwedari 197, Surakarta, Jawa Tengah, Diyan Alfiyana (26 tahun), mengatakan, dengan siswa yang sedikit, ia menjadi lebih dekat dengan muridnya. Misalnya, selain menjadi guru, bisa juga menjadi tempat cerita murid.

Baca Juga

"Bahagianya jadi lebih dekat anak anak. Kemarin kan muridnya juga cuma lima. Jadi kalau pas istirahat gitu, malah jadi ngobrol, cerita cerita," kata Alumni UNS jurusan PGSD pada Senin (11/7/2022).

Diyan mengatakan, dari proses interaksi dengan para murid itu, timbul kedekatan. Ia mengatakan muridnya sudah layaknya adiknya sendiri. "Kalau cerita dengan anak anak yang sekarang kelas dua, rasanya jadi deket gitu. Jadi bukan dengan guru, sama adek-adek sendiri. Karena mereka juga sering cerita, sering curhat," katanya.

Ia mengatakan, tidak ada dukanya memiliki siswa yang sedikit, bila dipandang dari sisi positif. Misalnya, proses pembelajaran menjadi lebih fokus dan bisa dimaksimalkan.

"Dukanya apa ya, saya enggak merasa ada kekurangannya sih. Alhamdulillah jadi yang ada dimaksimalkan saja, malah jadi fokus lah sama anak anak," katanya.

Selain itu, Sugiono selaku wali murid dari Azzam Ma'ruf Bi Qolbi mengatakan, bahwa alasan menyekolahkan anaknya di SDN Sriwedari 197 adalah memudahkan proses pengawasan pada anak. Pasalnya, ia juga bekerja di sekolah itu sebagai tenaga administrasi.

"Alasan menyekolahkan anak saya di sini karena bisa mengawasi secara langsung sendiri, Soalnya sekarang saya kerja di sini," katanya.

Ia berharap anaknya mendapatkan pelayanan yang maksimal. Sebab, hanya ada beberapa anak dalam satu rombelnya.

"Harapannya anak saya bisa mendapatkan pelayanan pembelajaran yang lebih maksimal dibandingkan dengan SD yang kuotanya full atau berlebih," katanya.

Ia mengatakan, kalau ada orang tua yang ingin memasukkan anaknya ke sini, yakin akan mendapatkan pelayanan yang maksimal dalam pembelajaran. "Selama ini di tenaga pendidik di sini bisa mengajar dengan maksimal, jadi intinya mendapatkan maksimal dengan jumlah siswa yang lebih banyak," kata dia.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement