Kamis 14 Jul 2022 22:09 WIB

Dua RT di Apartemen Bassura Jadi Zona Merah Covid-19

Tercatat ada 20 kasus aktif Covid-19 di Apartemen Bassura.

Red: Nur Aini
Kasus Covid-19. Ilustrasi. Dua rukun tetangga (RT) di Apartemen Bassura, Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, menjadi zona merah penyebaran Covid-19.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Kasus Covid-19. Ilustrasi. Dua rukun tetangga (RT) di Apartemen Bassura, Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, menjadi zona merah penyebaran Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua rukun tetangga (RT) di Apartemen Bassura, Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, menjadi zona merah penyebaran Covid-19.

Kepala Puskesmas Kecamatan Jatinegara, Aditya Galatama Purwadi di Jakarta, Kamis (14/7/2022), mengatakan, berdasarkan penelusuran tercatat ada 20 kasus aktif Covid-19 di Apartemen Bassura.

Baca Juga

"Di Cipinang Besar Selatan itu zona merahnya ada di RT 03 dan RT 11/RW 08. Di RT 03 ada 14 kasus aktif dan di RT 11 ada enam kasus aktif," kata Aditya.

Aditya menambahkan, penghuni Apartemen Bassura tersebut kini menjalani isolasi mandiri di unitnya masing-masing karena tidak mengalami gejala Covid-19. Dia mengatakan selama isolasi mandiri kondisi penghuni apartemen dipantau petugas gabungan, khususnya Puskesmas Kelurahan Cipinang Besar Selatan untuk memastikan kebutuhan medis dan logistik terpenuhi.

"Kebanyakan memang itu warga Bassura, di apartemen. Kita lihat di PeduliLindungi memang ada yang sudah divaksin dan ada yang belum juga. Tapi untuk detailnya berapa, kita cek dulu," ujar Aditya.

Aditya mengatakan dari hasil penelusuran Puskesmas Kecamatan Jatinegara diketahui ada penghuni Apartemen Bassura yang kini terkonfirmasi Covid-19 tapi belum mendapat vaksinasi. Lebih lanjut, dia mengatakan untuk mencegah penularan meluas pihaknya memaksimalkan 3T yakni pemeriksaan untuk menemukan kasus baru, penelusuran kontak erat, dan perawatan.

"Kebanyakan (kasus Covid-19 di Apartemen Bassura) karena kontak erat, sebagai besar karena kontak erat dengan penderita lainnya. Bisa mereka kontak entah di tempat kerja atau di perjalanan," kata Aditya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement