Jumat 15 Jul 2022 08:59 WIB

Pasien Mata di Balai Kesehatan Ambon Meningkat Selama Pandemi

Balai Kesehatan Aata Ambon-Vlissingen meningkat signifikan selama pandemi Covid-19.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Seorang perawat mendampingi pasien operasi mata katarak (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Seno
Seorang perawat mendampingi pasien operasi mata katarak (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Jumlah pasien mata di Balai Kesehatan Mata Ambon-Vlissingen mengalami peningkatan signifikan dibandingkan dengan sebelum pandemi Covid-19. "Peningkatan cukup tinggi jika sebelumnya setiap hari kami melayani pasien kurang dari 100 orang, tetapi sekarang mencapai 110-130 pasien per hari," kata Kepala Balai Kesehatan Mata AV, Daniel Siegers di Kota Ambon, Jumat (15/7/2022).

Dia mengatakan, pasien bukan hanya dari Kota Ambon, tetapi dari kabupaten/kota lain di Provinsi Maluku. Bahkan, Daniel mencatat, ada yang dari luar Provinsi Maluku. "Pasien terbanyak dari Saumlaki juga kabupaten lainnya, dengan gangguan katarak yang mendominasi pemeriksaan," katanya.

Baca: Pangdam Kasuari: Kita Tunjukkan Sampai ke Lubang Tikus, TNI-Polri Ada Untuk Negara

Peningkatan pasien saat ini sudah ditunjang dengan pelayanan dan peralatan di Balai Kesehatan Mata Ambon-Vlissingen yang cukup lengkap. "Pemerintah Kota Ambon berupaya sebisa mungkin menyediakan pelayanan kesehatan yang modern kepada masyarakat," ujar Daniel.

Peralatan modern disiapkan berupa inteligent reftactor untuk mengukur ketajaman penglihatan dan koreksi kaca mata. Alat tersebut digunakan untuk koreksi kaca mata, pemeriksaan retina, dan pengukuran lensa intra okuler yang dipakai dalam operasi katarak.

Selain itu, merupakan alat biometri untuk mengukur kekuatan lensa yang akan di tanam waktu operasi katarak dan specular microscope untuk menilai lapisan kornea. Balai Kesehatan Mata Ambon-Vlisigen juga telah menerapkan teknik fakoemulsifikasi yaitu teknik operasi mata katarak terbaru menggunakan sebuah alat khusus atau laser katarak.

"Teknik ini telah dimulai sejak 2019 dengan menerapkan teknik operasi fakoemulsifikasi untuk proses operasi mata khususnya katarak," kata Daniel. Selain peralatan modern, juga ditunjang tenaga kesehatan yang siap melayani masyarakat, yakni satu dokter spesialis mata, satu dokter residensial mata, tiga dokter umum, enam perawat mata, dua refraksionis untuk kaca mata, dan dua apoteker.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement