REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- International Conference on Religious Moderation (ICROM) 2022 yang akan digelar Kementerian Agama (Kemenag) pada Selasa hingga Kamis, 26-28 Juli 2022, merupakan ruang diskusi terkait moderasi beragama. Pernyataan ini disampaikan oleh Kasubdit Bina Paham Keagamaan Islam dan Penanganan Konflik (BPKI-PK) Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Akmal Salim Ruhana, saat dihubungi di Jakarta, Jumat (15/7/22).
"ICROM merupakan ruang diskusi bagi siapa pun untuk memberikan pendapat dan implementasi terkait moderasi beragama," kata Akmal dalam acara yang digelar bersama El-Bukhari Institute ini.
Menurut Akmal, sejak moderasi beragama digulirkan oleh Lukman Hakim Saifuddin saat menjabat menteri agama pada 2018 lalu, banyak pihak belum memahami esensi dari moderasi beragama. "Sejak moderasi beragama dicetuskan Pak Lukman Hakim hingga saat ini masih ada yang salah paham, termasuk merembet hingga media sosial. Karenanya perlu ada diskusi untuk menemukan solusi," katanya.
Sebagai forum diskursus internasional pertama terkait moderasi beragama, Akmal yang merupakan penanggung jawab acara ICROM 2022 ini menjelaskan pihaknya memilih tema utama Moderasi Beragama di Media Digital merupakan upaya memperkaya literasi di dunia maya. "Saya tegaskan bahwa kita ingin membuka ruang diskusi seluas-luasnya terkait moderasi beragama. Selanjutnya, kita juga hendak melakukan kompilasi terkait ide-ide yang muncul," kata Sekretaris Pokja Moderasi Beragama Ditjen Bimas Islam ini.