REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menginformasikan kasus positif Covid-19 di Indonesia bertambah 3.331 pada 15 Juli 2022. Menurut data Satgas Penanganan Covid-19 yang diterima di Jakarta, Jumat (15/7/2022), tambahan kasus positif Covid-19 terbanyak disumbang oleh DKI Jakarta, yaitu 1.613 orang terinfeksi Covid-19.
Selanjutnya Provinsi Jawa Barat dengan tambahan 660 orang positif Covid-19, Banten 460 orang, Jawa Timur 194 orang, Bali 120 orang dan Jawa Tengah 86 orang. Sementara itu kasus sembuh Covid-19 di Tanah Air bertambah 2.842 orang.
Berdasarkan data dari satgas, penambahan kasus sembuh Covid-19 paling banyak berasal dari DKI Jakarta 1.629 orang, selanjutnya Jawa Barat 363 orang, Banten 366 orang, Jawa Timur 240 orang, Bali 121 orang dan Jawa Tengah 42 orang. Berdasarkan data juga diketahui bahwa terdapat enam kasus meninggal akibat Covid-19 di Indonesia, yakni tiga berasal dari DKI Jakarta, satu dari Banten, satu dari Jawa Tengah dan satu dari Kalimantan Barat.
Sementara itu, kasus aktif di Tanah Air meningkat sebanyak 483 orang, sehingga total hingga saat ini terdapat 24.973 orang yang masih menjalani perawatan. Terkait kondisi peningkatan kasus Covid-19 tersebut, Satgas Penanganan Covid-19 kembali mengingatkan masyarakat untuk terus memperkuat protokol kesehatan guna mencegah penyebaran Covid-19 mengingat saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19.
Protokol kesehatan yang dimaksud, antara lain menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak dan juga menghindari kerumunan. Satgas juga mengingatkan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi mulai dosis pertama hingga dosis penguat atau booster.
Sementara itu, sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Reisa Broto Asmoro mengimbau kepada masyarakat untuk kembali memakai masker di dalam ruangan maupun di luar ruangan seiring dengan meningkatnya kasus Covid-19 di dalam negeri. "Ingat Covid-19 masih ada, oleh sebab itu, baik di dalam ruangan maupun luar ruangan, diimbau untuk menggunakan masker," ujar Reisa.