REPUBLIKA.CO.ID,NUSA DUA--Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi menyampaikan dukungan terhadap transisi ekonomi hijau Bank Mandiri sangat kuat. Menurutnya, permintaannya di pasar juga terus meningkat.
"Sebagai perbankan kita melihat kenaikan yang terus terjadi pada produk-produk keuangan hijau," katanya dalam Scaling up Green Finance in Indonesia, Jumat (15/7).
Kebutuhan pembiayaan hijau Indonesia mencapai 281 miliar dolar AS untuk mencapai target NDC pada 2030 dan net zero emission pada 2060. Kebutuhan anggaran per tahunnya mencapai Rp 266,3 triliun dan alokasi APBN per tahun hingga 2030 mencapai Rp 37,9 triliun.
Darmawan mengatakan, Bank Mandiri menargetkan peningkatan kontribusi setiap tahunnya pada pangsa pembiayaan hijau yakni sebesar 21-23 persen. Sementara share pembiayaan hijau ke nasional yakni sekitar 3,5-5 persen.
Sejak 2017 diluncurkan POJK 51 terkait keuangan berkelanjutan, pembiayaan berkelanjutan nasional telah mencapai Rp 809,7 triliun, pangsanya sebesar 13,8 persen dari kredit nasional. Sementara pembiayaan hijau mencapai Rp 466,2 triliun atau sekitar delapan persen dari total kredit nasional."Bank Mandiri sendiri sudah salurkan Rp 209,8 triliun (pangsa 24,9 persen) untuk pembiayaan berkelanjutan dan Rp 96,8 triliun untuk pembiayaan hijau (pangsa 11,5 persen)," katanya.