Sabtu 16 Jul 2022 01:40 WIB

Riau Targetkan Peremajaan Sawit Seluas 11 Ribu Hektare

Riau akan lakukan peremajaan lahan sawit dengan biaya sekitar Rp 30 juta per hektare.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Nora Azizah
Riau akan lakukan peremajaan lahan sawit dengan biaya sekitar Rp 30 juta per hektare.
Foto: ANTARA/Irwansyah Putra
Riau akan lakukan peremajaan lahan sawit dengan biaya sekitar Rp 30 juta per hektare.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau, Zulfadli, mengatakan mereka ditargetkan pemerintah pusat supaya melakukan peremajaan sawit rakyat (PSR) seluas 11 ribu hektar. Untuk mewujudkan hal itu, mereka mendapatkan biaya Rp 330 miliar dari Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

"Tahun ini Riau mendapat bantuan program replanting sawit seluas 11.000 hektar. Dimana dengan anggaran replanting sebesar Rp30 juta per hektare," kata Zulfadli, Jumat (15/7/2022).

Baca Juga

Zulfadli mengatakan 11.000 Ha lahan kebun sawit yang akan dilakukan replanting tersebut tersebar di 10 kabupaten dan kota se-Riau. Luasan replanting merupakan usulan kabupaten/kota yang diteruskan ke pusat.

"Itu ada 10 kabupaten/kota yang mengusulkan, diantaranya Pelalawan 3000 Ha, Rohil 2000 Ha, Kampar 1500 Ha, Siak 1000 Ha, Rohul 1000 Ha, Kuansing 500 Ha, Inhil 500 Ha, Bengkalis 500 Ha, Inhu 500 Ha, dan Dumai 500 Ha," ujar Zulfadli.

Zulfadli menambahkan, tahun ini pihaknya  mengusulkan 14.831 Ha program ke pemerintah pusat. Usulan ribuan Ha PSR tersebar di 10 kabupaten/kota tersebut.  

Daerah yang paling luas mengusulkan replanting sawit tahun ini adalah Kabupaten Pelalawan seluas 5.366 Ha. Kemudian disusul Rokan Hilir seluas 2.238 Ha.

Kemudian Kabupaten Kampar seluas 1.630 Ha, Siak seluas 1.134 Ha, Rokan Hulu seluas 1.073 Ha, Bengkalis seluas 1.000 Ha, Indragiri Hilir seluas 1.000 Ha, Indragiri Hulu seluas 600 Ha, Dumai seluas 520 Ha, Kuantan Singingi seluas 299 Ha.

"Usulannya memang 14.831 Ha, namun yang ditetapkan, kita tahun ini mendapat target PSR seluas 11.000 Ha," kata Zulfadli menambahkan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement