Sabtu 16 Jul 2022 00:26 WIB

Permintaan Properti di Kawasan Industri Dinilai Potensial

Di banyak negara, kawasan industri yang besar memang menciptakan kebutuhan hunian

Foto udara pembangunan rusunawa pekerja industri Batang I di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Kamis (31/3/2022). Berdasarkan data per 28 Maret 2022, progres pengerjaan proyek rusunawa itu terealiasasi sebesar 92,342 persen dengan total waktu pengerjaan 300 hari.
Foto: Antara/Harviyan Perdana Putra
Foto udara pembangunan rusunawa pekerja industri Batang I di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Kamis (31/3/2022). Berdasarkan data per 28 Maret 2022, progres pengerjaan proyek rusunawa itu terealiasasi sebesar 92,342 persen dengan total waktu pengerjaan 300 hari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Head of Research Colliers Indonesia Ferry Salanto menilai permintaan properti di kawasan industri potensial untuk naik kelas. Seperti di Kabupaten Karawang di mana di wilayah tersebut sudah terbentuk populasi masyarakat pekerja.

Menurut Ferry, terbentuknya populasi yang menciptakan permintaaan properti di Kabupaten Karawang menjadi salah satu keunikan. Terutama jika dibandingkan dengan kawasan komersial dan hunian eksisting di wilayah Barat seperti Kabupaten dan Kota Tangerang atau Tangerang Selatan."Jadi memang start-nya beda. Di wilayah Barat, misalnya, itu start-nya dimulai dengan pembangunan township terlebih dahulu. Artinya dimulai dari mengumpulkan dan menarik minat populasi, menjadi kawasan alternatif di luar Jakarta," ujar Ferry, Jumat (15/7/2022).

Baca Juga

Setelah itu, lanjut Ferry, pembangunan properti diikuti dengan kebutuhan lain baik itu komersial maupun sarana dan prasarana pendukung seperti rumah sakit dan sekolah. Karawang juga sama yang merupakan kawasan alternatif di luar Jakarta."Bedanya, start-nya dari industri terlebih dahulu sehingga sudah terbentuk populasi terutama masyarakat pekerja di sana baru kemudian menciptakan demand properti. Karawang dan wilayah Timur (dari Jakarta) rata-rata memang start-nya dari industri," kata Ferry.

Di banyak negara, kawasan industri yang besar memang menciptakan kebutuhan akan hunian, termasuk Karawang sebagai kawasan industri terbesar di Asia Tenggara. Seiring dengan terus meningkatnya realisasi investasi termasuk investasi pada manufaktur berbasis teknologi tinggi dan kendaraan listrik, Ferry menilai potensi properti di Karawang naik kelas secara jangka panjang sangat terbuka lebar.

"Awalnya memang banyak tenaga kerja kasar. Semakin ke sini, karena banyak industri otomotif mulai dari berbahan bakar konvensional sampai Electric Vehicle di Karawang, ditambah lagi dengan perkembangan Data Center di sana maka profil tenaga kerja di Karawang semakin meningkat," ujar Ferry.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement