Jumat 15 Jul 2022 21:48 WIB

G20 Indonesia Pastikan Ekonomi Digital Bermanfaat Secara Adil

Presidensi G20 sangat penting untuk pemulihan ekonomi melalui transformasi digital.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
G20 Presidency of Indonesia. Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir mengatakan, Presidensi G20 Indonesia memastikan digitalisasi ekonomi dapat bermanfaat secara adil dan dapat mendukung masyarakat secara luas.
Foto: g20-indonesia.id
G20 Presidency of Indonesia. Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir mengatakan, Presidensi G20 Indonesia memastikan digitalisasi ekonomi dapat bermanfaat secara adil dan dapat mendukung masyarakat secara luas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir mengatakan, Presidensi G20 Indonesia memastikan digitalisasi ekonomi dapat bermanfaat secara adil dan dapat mendukung masyarakat secara luas.

"Momentum (Presidensi 20) ini menjadi sangat penting untuk mendorong pemulihan ekonomi melalui transformasi digital," kata Iskandar saat menyampaikan sambutan pada acara Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2022 yang dipantau secara daring di Jakarta, Jumat (15/7/2022).

Baca Juga

Iskandar mengatakan, penggunaan ekonomi digital menjadi solusi untuk mengatasi pandemi Covid-19 dan mempercepat pemulihan ekonomi. Pandemi Covid-19 mendorong manusia untuk mengadopsi teknologi untuk memenuhi kebutuhan dan pada saat yang sama membantu mencegah penyebaran kasus Covid-19.

"Pembatasan aktivitas dan mobilitas telah mendorong ekonomi digital untuk berkembang secara eksponensial dan membuat banyak negara membuat forum untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi digital," ujar Iskandar.

Penggunaan teknologi, lanjutnya, turut berdampak pada pertumbuhan sektor baru seperti e-commerce, fintech, edutech, healtech, agriculture dan media online. Bahkan seluruh sektor informasi dan komunikasi menjadi sektor yang memiliki resiliensi di masa pandemi Covid-19. Pada 2021, nilai ekonomi digital di Indonesia meningkat hampir 70 miliar dolar AS dan tercatat sebagai nilai terbesar di kawasan Asia Tenggara. Iskandar pun meyakini pertumbuhan ekonomi digital dapat terus tumbuh menjadi lebih besar mengingat besarnya penyebaran smartphone dan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi.

Jumlah koneksi seluler di Indonesia mencapai 345,3 juta atau 126 persen dari jumlah penduduk. Artinya, setiap orang memiliki lebih dari satu telepon seluler.

Lebih lanjut, Iskandar menyampaikan, dalam mendukung ekonomi digital, pemerintah telah memberikan dukungan melalui pengembangan talenta digital, antara lain melalui Kartu Prakerja, gerakan literasi digital nasional untuk masyarakat, beasiswa talenta digital untuk tingkat profesional dan digital leadership academy. Ia menegaskan transformasi ekonomi berbasis digital harus dilakukan secara komprehensif di setiap lapisan masyarakat baik di perkotaan maupun pedesaan.

"Di setiap lapisan masyarakat, baik dalam kegiatan bisnis, kegiatan sosial, maupun dalam rangka kegiatan pemerintahan dalam rangka percepatan pemerintahan berbasis digital," ucap dia.

Melalui FEKDI 2022 yang menjadi side event G20, kata Iskandar, dapat menjadi wadah untuk memastikan proses digitalisasi dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. "Semoga kita semua tetap optimis melalui pandemi ini bersama-sama dapat memanfaatkan pelaung tersebut untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi kita,"

kata Iskandar.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement