Sabtu 16 Jul 2022 07:25 WIB

Permintaan Vaksin Meningitis di Kalsel Capai 2.000 Dosis per Bulan

KKP Banjarmasin saat ini hanya memiliki stok kurang dari 1.200 lembar buku ICV.

Vaksin meningitis (Ilustrasi)
Foto: Dailymail
Vaksin meningitis (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Koordinator Bidang Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah (UKLW) Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Banjarmasin Basuki Rahman mengatakan rata-rata permintaan vaksin meningitis di Kalimantan Selatan (Kalsel) mencapai 1.800 hingga 2.000 dosisper bulan."Permintaan ini mulai meningkat seiring dibukanya kembali perjalanan ibadah umrah dan haji," kata Basuki Rahman di Banjarmasin, Jumat (15/7/2022).

Sementara KKP Banjarmasin saat ini hanya memiliki stok kurang dari 1.200 lembar buku ICV (International Certificate of Vaccination) atau yang sering disebut buku kuning yang menjadi syarat memperoleh visa dari Arab Saudi. Untuk itulah, Basuki menyebut penambahan stok ICV tengah dalam pengiriman dari Jakarta menuju ke Banjarmasin dengan jumlah mencapai 20.000 ICV.

Baca Juga

"Saat tiba kita langsung distribusikan ke klinik-klinik di Kalsel. Kemungkinan gelombang pengiriman selanjutnya akan datang juga nanti," jelasnya.

Untuk itulah, masyarakat khususnya calon jamaah umrah di Kalsel tidak perlu khawatir terkait ketersediaan buku kuning tersebut yang senantiasa dipenuhi pemerintah sesuai kebutuhan masing-masing daerah. 

Di sisi lain, KKP Banjarmasin juga memonitor secara ketat bagaimana kedisiplinan dan kesesuaian pelaporan rutin data pelaksanaan vaksinasi meningitis yang telah dilakukan masing-masing klinik agar tidak ada penyalahgunaan ICV oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Diketahui ICV bukan hal sembarangan karena merupakan dokumen negara yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan dan berlaku secara internasional.

"Diperhitungkan juga ketersediaan ICV di KKP karena kami juga melayani secara langsung vaksin meningitis kepada masyarakat," ujarnya.

Vaksinasi merupakan salah satu cara pencegahan utama terhadap infeksi penyebab radang selaput otak atau meningitis.Adapun kriteria orang yang dianjurkan untuk melakukan suntik meningitis salah satunya orang yang akan bepergian atau tinggal di negara di mana penyakit meningitis mewabah, seperti Arab Saudi.

Oleh karenanya, Pemerintah Indonesia mewajibkan calon peserta umrah dan haji menerima vaksin meningitis terlebih dahulu sebelum berangkat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement