Sabtu 16 Jul 2022 14:52 WIB

Enam Orang Meninggal Setelah Badai Debu Hantam Montana Amerika

Enam orang meninggal setelah badai debu yang dipicu angin kencang melanda Montana

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Enam orang meninggal setelah badai debu yang dipicu angin kencang melanda Montana. Ilustrasi.
Foto: ABC News/Matt Roberts
Enam orang meninggal setelah badai debu yang dipicu angin kencang melanda Montana. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, HELENA - Enam orang meninggal setelah badai debu yang dipicu angin kencang melanda Negara Bagian Montana, Amerika Serikat (AS), Jumat (15/7/2022) waktu setempat. Angin berkecepatan 60 pmh (96,56 km per jam) menyebabkan penumpukan kendaraan di Interstate 90 Montana.

Sekurangnya, 21 kendaraan terbawa angin. Sersan Polisi Lalu Lintas Montana Jay Nelson mengatakan, pihak berwenang yakin cuaca penyebabnya. "Sepertinya ada angin kencang, menyebabkan badai debu dengan jarak pandang nol," kata Nelson.

Baca Juga

Patroli jalan raya belum menghitung jumlah korban luka. Namun Nelson mengatakan, ambulans tambahan harus dipanggil untuk membantu. Gubernur Montana Greg Gianforte menyesali insiden yang terjadi.

"Saya sangat sedih dengan berita kecelakaan dengan korban massal di dekat Hardin. Bergabunglah dengan saya dalam doa untuk para korban dan orang yang mereka cintai. Kami berterima kasih kepada responden pertama kami atas layanan mereka," katanya di Twitter resminya.

Insiden itu terjadi lima kilometer barat Hardin. Sebuah video dari The Billings Gazette menunjukkan ratusan traktor-trailer, campers, dan mobil mundur sejauh bermil-mil di sepanjang dua jalur menuju ke timur dari interstate.

Menurut Nick Vertz, ahli meteorologi National Weather Service di Billings, akar badai debu dapat ditelusuri kembali beberapa jam ketika badai muncul di Montana selatan tengah antara pukul 13.00-14.00 dan perlahan mulai bergerak ke timur.

Badai-badai tersebut memicu terjadinya badai petir hebat yang menyelimuti Hardin dan bagian lain Montana dari tengah hari hingga pukul 21.00 pada Jumat. Ahli meteorologi memperkirakan potensi hujan es yang terisolasi, embusan angin yang tersebar hingga 75 mph (121 km per jam), dan seringnya kilat.

Embusan angin 40 mph (64,37 km per jam) tercatat di Bandara Big Horn County terdekat pada pukul 16.15. Kecelakaan itu dilaporkan ke patroli jalan raya pada pukul 16.28. Pada pembacaan stasiun cuaca bandara berikutnya pada pukul 16.35, embusan angin mencapai 62 mph. Pembacaan lain 20 menit kemudian mencatat hembusan 64 mph.

Angin dengan mudah membawa debu dan mengurangi jarak pandang hingga kurang dari 1/4 mil (0,4 kilometer). "Jika mereka melihat ke langit saat berada di Hardin, mereka mungkin tidak melihat banyak hal yang Anda pikirkan tentang awan badai petir, bahkan mungkin tidak sama sekali. Itu hanya gelombang angin yang muncul entah dari mana," kata Vertz.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement