Sabtu 16 Jul 2022 15:14 WIB

Pemkab Garut Tetapkan Status Darurat Bencana Banjir

Terdapat 13 kecamatan yang terdampak bencana banjir dan longsor di Garut

Rep: Bayu Adji P./ Red: Christiyaningsih
Banjir melanda rumah warga di Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut. Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan pihaknya telah menetapkan status darurat banjir di kabupaten. Ilustrasi.
Foto: BPBD Garut
Banjir melanda rumah warga di Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut. Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan pihaknya telah menetapkan status darurat banjir di kabupaten. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Sejumlah kecamatan di Kabupaten Garut dilaporkan terdampak banjir sejak Jumat (15/7/2022) malam. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, hingga Sabtu (16/7/2022) pagi terdapat 13 kecamatan terdampak bencana banjir dan longsor.

Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan, pihaknya telah menetapkan status darurat banjir di kabupaten. Ia juga menginstruksikan sejumlah dinas terkait untuk melakukan penanganan berupa evakuasi para korban banjir. Menurut dia, saat ini petugas di lapangan telah melakukan penanganan banjir yang terjadi pada Jumat malam.

Baca Juga

"Alhamdulillah, tidak ada korban meninggal dunia, tapi tetap kita lakukan langkah-langkah penyelamatan. Tentu, saya berharap kita semua waspada karena hujan hari ini masih turun dan berdasarkan prediksi, hujan akan ada sepanjang hari ini," kata dia melalui keterangan resmi, Sabtu (16/7/2022).

Hingga Sabtu sekitar pukul 05.00 WIB, terdapat laporan banjir dari delapan kecamatan di Kabupaten Garut yaitu Cikajang, Bayongbong, Cilawu, Garut Kota, Tarogong Kidul, Banyuresmi, Karangpawitan, dan Cibatu. Sementara, data BPBD Kabupaten Garut per pukul 09.45 WIB, wilayah terdampak banjir dan longsor bertambah menjadi 13 kecamatan.

Rudy meminta masyarakat tidak panik menghadapi banjir ini. Sebab, menurut dia, Pemkab Garut masih memiliki anggaran cukup untuk penanganan banjir melalui Belanja Tidak Terduga (BTT). Ia menyebut, pemerintah daerah akan memberikan uang kerahiman dalam bentuk cash for work bagi warga yang terdampak banjir di Kabupaten Garut.

"Mengerjakan pekerjaan oleh sendiri membersihkan rumahnya masing-masing Rp 500 ribu per rumah. Selanjutnya yang bagi agak berat, ada lumpur dan sebagainya akan diberikan maksimal Rp 1 juta per rumah," kata dia.

Selain itu, Rudymenginstruksikan kepada Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Garut untuk menyalurkan beras cadangan pemerintah kepada masyarakat masing-masing 4,5 kg untuk satu rumah. Terkait kebutuhan air bersih, Pemkab Garut juga telah meminta PDAM untuk segera memulihkan saluran air rusak diakibatkan oleh banjir.

"Dan saya minta dinas-dinas teknis bersama dengan TNI Polri nanti mem-back up untuk melakukan pembersihan evakuasi," ungkapnya.

Sebelumnya, sejumlah wilayah di Kabupaten Garut terdampak banjir pada Jumat malam. Kronologi kejadian banjir dan longsor ini, diperkirakan terjadi akibat adanya instesitas hujan yang sangat tinggi sejak Jumat sekitar pukul 17.00 WIB sampai 23.00 WIB sehingga mengakibatkan meluapnya air sungai dan menggenangi permukiman serta terjadinya longsor di beberapa kecamatan di Kabupaten Garut. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement