Ahad 17 Jul 2022 03:28 WIB

Kemenkes: Kenaikan Kasus Covid Dua Kali Lipat Sesuai Prediksi Puncak

Kemenkes imbau masyarakat menyikapi lonjakan kasus Covid-19 dengan tenang

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Petugas kesehatan melakukan tes usap PCR. Kemenkes imbau masyarakat menyikapi lonjakan kasus Covid-19 dengan tenang. Ilustrasi.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas kesehatan melakukan tes usap PCR. Kemenkes imbau masyarakat menyikapi lonjakan kasus Covid-19 dengan tenang. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Peningkatan kasus aktif Covid-19 hingga dua kali lipat pada Sabtu (16/7/2022) sore telah sesuai dengan prediksi awal pemerintah. Pernyataan ini disampaikan Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril.

"Sejak awal sudah kami beritahu, kalau di pekan kedua sampai keempat Juli 2022 kemungkinan terjadi lonjakan kasus yang diprediksi sekitar 20 ribuan per hari saat puncaknya nanti," kata Mohammad Syahril yang dikonfirmasi Antara di Jakarta, Sabtu sore.

Baca Juga

Prediksi tersebut, kata Syahril, dilatarbelakangi hasil pengamatan Kemenkes terhadap laju kasus Omicron di sejumlah negara lain yang rata-rata meningkat 30 persen pada Januari-Februari 2022. Syahril mengatakan sebanyak 81 persen kasus Covid-19 di Indonesia adalah subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 sehingga memiliki karakteristik yang sama dengan varian pendahulu Omicron.

"Itu kan prediksi, bisa benar dan kurang tepat. Bisa kurang dan bisa lebih. Di Indonesia naiknya sudah empat ribuan kasus," katanya.

Kasus aktif pada Sabtu di Indonesia dilaporkan bertambah 1.621 kasus sehingga total menjadi 26.594 kasus. Sedangkan laju kasus harian terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia bertambah 4.329 pasien. Angka itu meningkat dua kali lipat sejak akhir Juni 2022 yang saat itu mencapai 2.000-an kasus per hari.

Syahril menuturkan kenaikan kasus saat ini dipengaruhi oleh peningkatan laju pelacakan kasus di masyarakat. "Artinya, semakin banyak yang ditesting, kita akan lebih mudah lakukan isolasi kepada yang tertular," ungkapnya.

Syahril mengimbau masyarakat untuk menyikapi lonjakan kasus hari ini dengan tenang. Sebab pelacakan kasus melalui testing dan tracing merupakan upaya perlindungan kepada masyarakat yang sehat agar tidak tertular.

"Yang penting saat ini hospitalisasi tidak terlalu tinggi dan angka kematian hari ini rendah, enam orang," kata dia.

Syahril mengajak masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan serta menyegerakan mengakses layanan vaksinasi dosis penguat atau booster. "Kita harap kasusnya tidak terus naik. Kita perlu kendalikan," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement