REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Timnas Basket Putra Indonesia harus mengakui keunggulan Australia. Dalam laga terakhir penyisihan grup di Istora Senayan Jakarta, Sabtu (16/7/2022). Indonesia kalah dengan skor 78-53.
Pelatih kepala Timnas Basket Putra Indonesia, Milos Pejic usai laga mengatakan, pertandingan sebenarnya berjalan sangat baik untuk timnas.
"Kami menghadapi tim terbaik di Asia dan dunia. Mereka tim nomor tiga dunia, kami bermain keras sejak awal, sama seperti sebelumnya dengan melakukan defense kuat. Pada akhirnya mereka bisa keluar dari tekanan itu dan menunjukkan bahwa bermain sangat baik. Menurut saya ini laga terbesar yang dimainkan Indonesia sepanjang sejarah," ujar Milos.
"Kami akan melihat hasil laga berikutnya, ini akan menjadi laga satu pertandingan lagi menuju sejarah. Tekanan berat untuk tim kami, saya tidak memilih tim di laga berikutnya dan lebih mempersiapkan mental dan recovery seusai pertandingan berat malam ini. Pastinya kami akan memberikan perlawanan terbaik kami optimistis menang," komentar Pejic untuk laga playoff perempat final nanti.
Pejic mengungkapkan, FIBA Asia beda level dengan SEA Games. Ia dan pasukannya harus bisa adaptasi di level tertinggi benua Asia.
"Turnamen ini sangat dibutuhkan untuk menaikkan level permainan internasional Indonesia. Lawan yang dihadapi juga berbeda dengan tim yang banyak pengalaman seperti Cina. Setiap harinya saya mencoba tim saya untuk melakukan improvisasi. Kadang bisa berjalan dengan baik, untuk sekarang saya mencoba di defense. Membutuhkan waktu untuk menyamakan level Indonesia di Asia," kata dia.
"Kami akan menyiapkan mental menghadapi laga berikutnya karena satu laga lagi menjadi bersejarah untuk Indonesia lolos ke babak putaran final FIBA World Cup 2023," ujar dia.
Indonesia akan menghadapi Cina pada laga play-off nanti.