REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Perum Bulog Divisi Regional Lampung telah menyerap beras petani hingga 18 ribu ton pada semester I 2022.
"Serapan beras petani oleh Bulog sudah mencapai 18 ribu ton pada semester I tahun 2022," ujar Kepala Perum Bulog Divisi Regional Lampung, Etik Yulianti.
Ia mengatakan, serapan beras tersebut berasal dari total kuota yang ada sebanyak 32 ribu ton. "Serapan sudah mencapai 18 ribu ton dari total 32 ribu ton, dan paling banyak dari Kabupaten Pringsewu dan Pesawaran dan masuknya di gudang di Campang Raya, Bandarlampung," ucapnya.
Dia melanjutkan, meski telah terserap cukup banyak, upaya penyerapan gabah petani akan terus dimaksimalkan. "Kita akan serap terus untuk beras petani karena saat ini serapan telah mencapai 50 persen. Kita juga menjaga kualitas berasnya jadi dipilih yang berkualitas," katanya.
Menurut dia, karena Bulog saat ini sudah tidak ada program beras masyarakat miskin (raskin), maka penyerapan dilakukan untuk memilih beras yang berkualitas. "Untuk pembelian beras medium oleh Bulog harganya Rp 8.300 per kilogram Gabah Kering Giling (GKG), dan kita membelinya dengan kualitas medium. Pembelian pun langsung kepada mitra kami," ucapnya.
Dia mengharapkan, dengan adanya penyerapan beras secara teratur dapat membantu penyerapan beras milik petani. "Harapannya ini bisa membantu petani juga memenuhi kebutuhan pangan masyarakat," tambahnya.