Ahad 17 Jul 2022 07:53 WIB

Negara GCC+3 Ingin Perkuat Upaya Perangi Terorisme

GCC+3 mempunyai visi bersama untuk menciptakan perdamaian dan kemakmuran di kawasan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Seorang penyelenggara berdiri di depan spanduk yang menunjukkan logo KTT Keamanan dan Pembangunan di Jeddah, Arab Saudi, Sabtu, 16 Juli 2022.
Foto: AP Photo/Amr Nabil
Seorang penyelenggara berdiri di depan spanduk yang menunjukkan logo KTT Keamanan dan Pembangunan di Jeddah, Arab Saudi, Sabtu, 16 Juli 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), bersama Mesir, Yordania, dan Irak atau lebih dikenal sebagai GCC+3, telah menggelar Jeddah Security and Development Summit. Dalam komunike yang dirilis pada Sabtu (16/7/2022), para pemimpin negara-negara terkait berkomitmen memerangi terorisme.

“Para pemimpin mengulangi kecaman mereka terhadap terorisme serta menegaskan kembali keinginan mereka untuk memperkuat upaya memerangi terorisme dan ekstremisme, mencegah persenjataan dan pendanaan kelompok teror, serta menghadapi semua kegiatan yang mengancam keamanan dan stabilitas kawasan,” demikian bunyi komunike tersebut, dikutip laman Al Arabiya.

Baca Juga

Dalam komunike disebutkan bahwa para pemimpin negara GCC+3 mempunyai visi bersama untuk menciptakan perdamaian dan kemakmuran di kawasan. Menurut mereka, kekompakan diperlukan dalam menghadapi serta mengatasi tantangan yang muncul di sana.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang tengah berkunjung ke Arab Saudi sempat berpartisipasi dalam Jeddah Security and Development Summit pada Jumat (15/7/2022). Para pemimpin GCC+3 menyambut komitmen Biden terhadap keamanan mitra AS di Timur Tengah. Mereka pun mengapresiasi pengakuan AS atas peran sentral kawasan tersebut dalam menghubungkan Indo-Pasifik dengan Eropa, Afrika, dan Amerika. 

Isu nuklir Iran turut disinggung dalam komunike Jeddah Security and Development Summit. Para pemimpin negara GCC+3 menyerukan Iran agar sepenuhnya bekerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dan negara-negara di kawasan guna menjamin wilayah itu bebas senjata pemusnah massal.

Kemudian di bidang energi, para pemimpin negara GCC+3 menekankan pentingnya stabilitas pasar. Mereka mengapresiasi peran utama Arab Saudi dalam mencapai konsensus di OPEC+ serta upaya terakhir yang bertujuan menjaga pasar minyak tetap stabil dengan cara melayani kepentingan konsumen dan produsen.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement