Ahad 17 Jul 2022 10:11 WIB

Diskar PB Siagakan Personel Antisipasi Bencana di Bandung

Beberapa hari terakhir intensitas hujan di Kota Bandung cukup tinggi.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Andi Nur Aminah
Kegiatan apel siaga bencana (ilustrasi)
Foto: Edi Yusuf/Republika
Kegiatan apel siaga bencana (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar) PB Kota Bandung menyiagakan puluhan personel untuk mengantisipasi potensi bencana di Kota Bandung. Mengingat beberapa hari terakhir intensitas hujan di Kota Bandung tinggi dan dikhawatirkan terjadi peristiwa bencana.

Pelaksana tugas Diskar PB Kota Bandung Gun Gun Sumaryana mengatakan personel yang disiagakan mencapai puluhan untuk mengantisipasi bencana di tengah cuaca yang buruk. Koordinasi pun dilakukan dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Baca Juga

"Alhamdulillah kita senantiasa melaksanakan piket karena kita punya UPT, ada empat UPT selain itu kantor pusat di Jalan Sukabumi ada 45 orang, di UPT 10 orang bekerja 24 jam untuk mengantisipasi atau melakukan penanganan kebakaran," ujarnya saat dikonfirmasi, Ahad (17/7/2022).

Ia mengatakan saat diperlukan pihaknya akan terjun melaksanakan evakuasi saat peristiwa bencana terjadi. Apabila peralatan yang diperlukan kurang maka segera akan melakukan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum yang memiliki alat-alat berat.

Pihaknya berharap tidak terjadi peristiwa bencana di Kota Bandung. Namun begitu, para personel terus melakukan pengawasan serta siaga apabila terjadi sebuah peristiwa bencana.

Sejauh ini pihaknya menerima laporan dari masyarakat terkait peristiwa kebakaran, bencana ringan. Penanganan terhadap bencana-bencana tersebut masih dapat diatasi oleh petugas yang berada di kantor UPT.

Ia mengatakan kesadaran masyarakat mengantisipasi potensi kebakaran relatif sudah baik. Hal itu terlihat dari kasus kebakaran di bulan Juli relatif rendah dibandingkan bulan Juli tahun 2021 lalu.

Pihaknya pun mengimbau masyarakat untuk membuang sampah pada tempat yang disediakan dan tidak membuang ke sungai. Hal itu dilakukan agar tidak terjadi potensi banjir akibat saluran air mampet.

"Kalau bencana tidak bisa dihindarkan, teman teman masyarakat sudah pada mengetahui menghubungi mana dan dinas kebakaran di 113, apapun tugas kami tanpa dipungut apapun, jangan ragu-ragu," katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement