REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar), Uu Ruzhanul Ulum, mengunjungi wilayah yang terdampak bencana di Kampung Dayeuh Handap, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Ahad (17/7/2022). Kampung Dayeuh Handap itu merupakan salah satu yang terdampak banjir bandang terparah di Kabupaten Garut .
Menurut Uu, peristiwa banjir bandang yang menerjang sejumlah kecamatan di Kabupaten Garut disebabkan adanya alih fungsi lahan di wilayah hulu sungai. Ia menilai, apabila di wilayah hulu tak terjadi kerusakan, air sungai tak akan meluap ke permukiman warga.
"Informasi yang kami terima, ada pembabatan hutan, kemudian hutan lindung dipakai untuk hutan produktif, pembangunan dan lainnya," kata dia di Kabupaten Garut, Ahad.
Ia mengimbau warga, terutama yang tinggal di wilayah hulu sungai, untuk menjaga kondisi alamnya. Pasalnya, wilayah hulu sungai sejatinya merupakan daerah resapan air.
"Jangan melakukan tindakan yang berpotensi menimbulkan bencana. Meski di hulu tak terjadi bencana, dampaknya itu di hilir sungai," ujar Uu.
Ia menyebutkan, pemerintah tak melarang warga di wilayah hulu untuk memanfaatkan kondisi alam yang ada di sekitarnya. Namun, pemanfaatannya juga harus rasional.
Sebelumnya, kejadian bencana banjir dan longsor terjadi di sejumlah kecamatan Kabupaten Garut. Berdasarkan data BPBD Kabupaten Garut sendiri, sementara ini terdapat 32 desa/kelurahan di 14 kecamatan yang terdampak bencana banjir dan longsor. Wilayah kecamatan yang terdampak adalah Cikajang, Garut Kota, Tarogong Kidul, Bayongbong, Karangpawitan, Banyuresmi, Cilawu, Cibatu, Banjarwangi, Talegong, Pasirwangi, Tarogong Kaler, Samarang, dan Cigedug.