Ahad 17 Jul 2022 16:09 WIB

Kandidat Calon Perdana Menteri Inggris akan Kembali Debat di Televisi

Belum diketahui siapa yang akan menggantikan Boris Johnson yang mundur.

Rep: Lintar Satria/ Red: Dwi Murdaningsih
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mundur karena serangkaian skandal. Nanti malam, Lima kandidat calon perdana menteri Inggris akan kembali berdebat di televisi pada Ahad (17/7/2022) ini.
Foto: AP/Frank Augstein
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mundur karena serangkaian skandal. Nanti malam, Lima kandidat calon perdana menteri Inggris akan kembali berdebat di televisi pada Ahad (17/7/2022) ini.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Lima kandidat calon perdana menteri Inggris akan kembali berdebat di televisi pada Ahad (17/7/2022) ini. Mereka akan beradu argumen lagi tentang berbagai isu termasuk yang sudah dibahas pada debat pertama seperti kebijakan pajak dan hak kelompok transgender.

Belum diketahui siapa yang akan menggantikan Boris Johnson yang mundur karena serangkaian skandal. Pertarungan para kandidat dalam memperebutkan kursi kepemimpinan belum dapat diprediksi dan semakin memecah belah Partai Konservatif.

Baca Juga

Mantan Menteri Keuangan Rishi Sunak tampil sebagai calon unggulan. Sebanyak 358 anggota parlemen dari Partai Konservatif akan memberikan suaranya pada pekan ini untuk memangkas jumlah kandidat menjadi tinggal dua.

Jajak pendapat yang digelar JL Partners untuk the Telegraph minggu menunjukkan hampir setengah pemilih Partai Konservatif menilai Sunak akan menjadi perdana menteri yang baik. Ia lebih unggul dari Menteri Luar Negeri Liz Truss dan Menteri Muda Penny Mordaunt.

Namun Truss juga mendapat banyak dukungan termasuk dari mereka yang paling loyal pada Johnson. Penny Mordaunt juga unggul dalam survei 200 ribu anggota Partai Konservatif yang akhirnya akan memilih siapa ketua partai dan perdana menteri Inggris yang baru.

Jajak pendapat untuk situs Conservative Home pada Sabtu (16/7/2022) menunjukkan mantan Menteri Kesetaraan Kemi Badenoch juga lebih unggul dari kandidat yang lain. Disusul Truss di posisi kedua dan kemudian Mordaunt.

Survei itu dirilis setelah kandidat kelima ketua Komite Luar Negeri Parlemen Inggris Tom Tugendhat menjadi favorit usai debat televisi kandidat pertama pada Jumat (15/7/2022) lalu.

Siapa pun yang akan menjabat sebagai perdana menteri Inggris akan menghadapi tugas yang berat. Terutama di tengah lonjakan inflasi dan lambatnya pertumbuhan ekonomi serta lemahnya kepercayaan masyarakat pada politik usai Johnson dilanda berbagai skandal selama ia menjabat.

Jajak pendapat juga menunjukkan Partai Konservatif kehilangan banyak dukungan. Kini masyarakat lebih condong ke Partai Buruh yang merupakan oposisi.

Perdebatan pertama Jumat lalu seputar kebijakan ekonomi di mana Sunak mengatakan rencana yang diajukan Truss untuk memangkas pajak pendapatan dan perusahaan yang sebesar 30 miliar pounds atau 36 miliar dolar AS per tahun sebagai "dongeng".

Truss membalasnya langkah Sunak menaikan pajak saat ia menjabat sebagai menteri keuangan telah menekan investasi di saat ekonomi sedang sulit. Juga terjadi perdebatan panas tentang hak-hak transgender dan kejujuran Johnson.

"Saya sangat menghormati dan kagum pada semua rekan-rekan saya yang maju untuk menjadi pemimpin. Dan tepat kami berdebat dengan semangat tentang isu-isu ini," kata Sunak yang pengunduran dirinya sebagai menteri keuangan pekan lalu yang memicu ambruknya pemerintahan Johnson.

Survei cepat usai debat menunjukkan penonton menilai Tugendhat yang kemungkinan tidak lolos menjadi penampil terbaik. Diikuti Sunak sementara Truss berada di posisi terakhir.

sumber : reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement