Sepekan Pasca Idul Adha, Harga Cabai di Solo Mulai Turun
Rep: c02/ Red: Yusuf Assidiq
Komoditas cabai rawit yang diperdagangkan di Pasar Legi Kota Solo. | Foto: Muhammad Noor Alfian
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Harga komoditas cabai rawit merah terpantau mulai turun di Pasar Legi, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah. Sebelumnya, harga sempat tembus Rp 100 ribu per kilogramnya (kg), namun turun menjadi Rp 70 ribu per kg pada Ahad (17/7/2022).
Painan, salah satu cabai penjual mengatakan, harga cabai mulai turun secara bertahap. Dimulai dua hari setelah Lebaran Idul Adha 1443 H. "Harga cabai paslebaran tertinggi sampai 100 ribu per kg nya soalnya pada butuh semua itu. Namun sekarang sudah turun Rp 70 ribu per kg," katanya.
Menurut Painan, harga cabai dipengaruhi oleh stok yang ada di pasaran. Apabila stoknya langka, maka harga akan naik. "Harganya naik turun kalau cabai. Sulit diprediksi dagangan basah itu, tergantung barangnya ada atau tidak. Kalau banyak harganya turun," ujar dia.
Sekarang harga cabai keriting merah Rp 75 ribu per kg. Sedangkan cabai hijau keriting Rp 37 ribu per kg dan hijau besar Rp 35 per kgnya. "Yang masih tinggi itu cabai merah besar, sekarang tembus Rp 80 ribu per kgnya. Namun, untuk cabai rawit putih Rp 20 ribu per kgnya," katanya.
Painan mengatakan walaupun harganya naik atau turun tidak mempengaruhi omzet penjualan. Pasalnya, ia sudah memiliki langganan.
"Tidak terlalu memengaruhi pendapatan harganya naik atau turun. Soalnya di sini sudah ada langganan tiap harinya," katanya.
Namun, menurut dia, apabila harga cabainya tinggi pelanggan mengeluh. Sebab, modal yang dikeluarkan tidak sebanding dengan pendapatan. "Kalau mahal pada ngeluh, soalnya kalau naik pembeli mau tidak mau kan harus beli, soalnya kan kebutuhan seperti jualan," jelasnya.
Dalam sehari Painan mengaku mampu menjual cabai mencapai 2-4 kuintal. Ia berjualan 24 jam sehari. "Kalau siang ya jualan di dalam pasar, tapi kalau malam jualan di emperan pasar," kata dia.
Namun, penjual cabai lain, Suyatmi mengatakan harga cabai yang turun mempengaruhi omzet hariannya. Sebab, pembeli akan menawar harga di bawah yang ia tentukan.
"Kalau harga cabainya turun pembeli itu menawar dibawah harga pasar. Misalnya saya jual sekarang Rp 72-75 ribu per kg ditawar Rp 65 ribu, jadi pendapatan turun," katanya.
Menurut Suyatmi pembeli tahu bahwa stok cabainya melimpah. Ia menjelaskan hal tersebut disebabkan banyak petani yang berhasil panen di daerah sekitar Solo.
"Menurut saya karena banyak petani yang berhasil panen, jadi stoknya berlebih dan harga turun," ujar dia.