Senin 18 Jul 2022 00:40 WIB

Aroma Busuk Jadi Pertanda Ada Kematian Jaringan Akibat Kolesterol Tinggi

Kolesterol tinggi dan tak terkendali bisa picu kematian jaringan.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Mencium aroma jeruk (Ilustrasi). Kemunculan aroma busuk pada luka dapat menjadi tanda bahaya.
Foto: www.freepik.com.
Mencium aroma jeruk (Ilustrasi). Kemunculan aroma busuk pada luka dapat menjadi tanda bahaya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kolesterol tinggi bisa memicu terjadinya penyakit arteri perifer (PAD) yang kemudian dapat berkembang menjadi gangren bila tak diobati. Saat gangren sudah terjadi, ada beberapa gejala yang mungkin muncul. Salah satu dari gejala tersebut adalah kemunculan aroma busuk.

Gangren merupakan sebuah kondisi di mana jaringan tubuh mengalami kematian. Kondisi ini bisa terjadi karena PAD menyebabkan penumpukan lemak di pembuluh darah yang kemudian membuat aliran darah di area tersebut jadi berkurang.

Baca Juga

"(Gangren) adalah kematian jaringan tubuh akibat menurunnya pasokan darah," jelas UT Southwestern Medical Center, seperti dilansir Express, Ahad (17/7/2022).

National Health Service (NHS) mengungkapkan bahwa gangrene bisa memunculkan gejala-gejala yang berbeda, tergantung area tubuh yang terdampak. Sebagian di antaranya adalah kulit menjadi dingin dan pucat, muncul luka atau lepuh yang berdarah, hingga keluarnya nanah yang berbau busuk.

Komplikasi dari kolesterol tinggi ini bisa mengenai bagian tubuh mana saja. Akan tetapi, gangren biasanya dimulai dari jari kaki, kaki, jari tangan, dan tangan.

 

photo
Kolesterol. - (Republika)

Untuk mencegah terjadinya gangren, kondisi PAD perlu ditemukan dan diobati lebih dini. Beberapa gejala yang dapat mengindikasikan adanya PAD adalah nyeri pada kaki yang tak kunjung menghilang saat berhenti beraktivitas, luka pada kaki atau jari kaki sulit sembuh, serta adanya perbedaan suhu pada bagian bawah kaki dibandingkan area tubuh lain.

Risiko gangren dan PAD juga dapat dihindari dengan cara menjaga kadar kolesterol dalam tingkat yang normal. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah memeriksakan kadar kolesterol ke dokter.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement