REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pembangunan Bandara Dhoho Kediri, Jawa Timur, bisa menjadi contoh keterlibatan swasta dalammembangun konektivitas transportasi di Tanah Air.
"Proyek pembangunan Bandara Dhoho di Kediri bisa menjadi contoh bagi swasta yang lain. Mari kita bangun bersama konektivitas di darat, laut, udara, dan kereta api. Kami menyambut baik peran swasta berpartisipasi dan kami akan memberikan regulasi sebaik-baiknya," kata Menhub saat meninjau pembangunan Bandara Dhoho di Kediri, Jawa Timur, Ahad (17/7/2022).
Dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta, Menhub menyampaikan, Bandara Dhoho Kediri merupakan salah satu proyek bandara yang dibangun dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU). Dalam hal ini, pembangunannya dilakukan PT Gudang Garam melalui anak perusahaannya PT Surya Dhoho Investama.
Lebih lanjut, Menhub menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah daerah baik Provinsi Jawa Timur maupun Kabupaten Kediri dan PT Gudang Garam, yang mendukung pembangunan bandara."Progresnya berjalan baik dan insya Allah menurut rencana pada Oktober 2023 sudah bisa digunakan," katanya.
Kehadiran bandara ini diharapkan dapat melancarkan konektivitas antarwilayah khususnya di Jawa Timur bagian selatan, serta mendorong tumbuhnya titik ekonomi baru, pariwisata, dan perdagangan. Selain itu, bandara ini juga diharapkan dapat melayani penerbangan haji dan umrah."Kita harapkan kehadiran bandara ini dapat memberikan suatu kemakmuran dan kesejahteraan bagi masyarakat di sekitar Kediri," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menyebut, Bandara Dhoho merupakan bandara pertama di Indonesia yang dibangun perusahaan swasta dalam hal ini PT Gudang Garam Tbk."Kediri nantinya menjadi episentrum baru penyangga Jawa Timur selain Kota Surabaya," ujarnya.
Hingga Juni 2022, progres pembangunan Bandara Internasional Dhoho Kediri secara keseluruhan sudah mencapai sekitar 50 persen.Untuk pekerjaan tanah,progresnya telah mencapai 83,16 persen pada sisi udara atau airside 15,35 persen dan pada sisi darat atau landside 3,06 persen.
Bandara ini nantinya memiliki panjang runway atau landas pacu berukuran 3.300x60 meter, apron komersial berukuran 548x141 meter, apron VIP berukuran 221x97 meter, empattaxiway, dan lahan parkir seluas 37.108 meter persegi. Pada sisi darat, bandara ini akan memiliki terminal penumpang seluas 18 ribu meter persegi berkapasitas 1,5 juta penumpang per tahun.
Turut hadir dalam peninjauan, Direktur Utama PT Surya Dhoho Investama Istata Taswin Siddharta, Staf Ahli Menteri Bidang Investasi dan Keuangan Kementerian Perhubungan Otto Ardianto, direksi PT Angkasa Pura I (Persero), dan pejabat terkait lainnya.