Ahad 17 Jul 2022 20:24 WIB

Zelensky Minta Rakyat Ukraina tak Takut Ancaman Rusia

Menurut Zelensky, ancaman bertujuan untuk memecah belah masyarakat Ukraina.

Rep: Lintar Satria/ Red: Dwi Murdaningsih
Puing-puing pesawat kargo Antonov terlihat di desa Palaiochori di utara Yunani, Ahad, 17 Juli 2022, setelah dilaporkan jatuh pada Sabtu di dekat kota Kavala. An-12, pesawat turboprop buatan Soviet yang dioperasikan oleh operator kargo Ukraina Meridian, jatuh Sabtu malam ketika otoritas Penerbangan Sipil Yunani mengatakan penerbangan itu menuju dari Serbia ke Yordania.
Foto: AP/Giannis Papanikos
Puing-puing pesawat kargo Antonov terlihat di desa Palaiochori di utara Yunani, Ahad, 17 Juli 2022, setelah dilaporkan jatuh pada Sabtu di dekat kota Kavala. An-12, pesawat turboprop buatan Soviet yang dioperasikan oleh operator kargo Ukraina Meridian, jatuh Sabtu malam ketika otoritas Penerbangan Sipil Yunani mengatakan penerbangan itu menuju dari Serbia ke Yordania.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta rakyatnya untuk tidak terperangkap pada upaya Rusia menakut-nakuti mereka dengan peringatan serangan rudal. Ia mengatakan ancaman itu bertujuan untuk memecah belah masyarakat Ukraina.

"Jelas tidak ada rudal atau artileri Rusia yang mampu memecah persatuan kami atau menjauhkan kami dari jalan kami, menuju masyarakat Ukraina yang demokratis dan merdeka," kata Zelensky dalam pidato malamnya, Kamis (16/7/2022) kemarin.

Baca Juga

"Dan juga jelas persatuan Ukraina tidak dapat dirusak oleh kebohongan dan intimidasi, kepalsuan atau teori konspirasi," katanya.

Serangan rudal Rusia di Vinnytsia, Kamis (15/7/2022) kemarin menewaskan 24 orang termasuk tiga orang anak-anak dan melukai 200 orang lebih. Serangan itu dijatuhkan ke kota dekat Kiev yang jauh dari garis depan pertempuran.

Tiga orang yang dinyatakan hilang dalam serangan itu ditemukan hidup di bawah reruntuhan pada Sabtu kematin. Badan bencana Ukraina mengatakan satu orang masih dinyatakan hilang.

Pada Ahad (17/7/2022) keluarga dan kerabat korban menggelar upacara pemakaman Liza, anak berusia 4 tahun yang tewas dalam serangan itu. Anak dengan Down syndrome itu sedang dalam perjalanan menuju tempat terapi bicara bersama ibunya ke Ukraina tengah. Ibunya,  Iryna Dmytrieva termasuk korban luka.

"Ia ingat ia menggapai putrinya, dan Liza sudah meninggal dunia, seorang ibu dirampok yang paling berharga yang ia miliki," kata bibi Liza, Tetiana Dmytrysyna.

Polisi di Kharkiv mengatakan tiga orang warga sipil tewas dan tiga lainnya terluka dalam serangan fajar Rusia di Kota Chuhuiv. Sekitar 120 kilometer dari perbatasan Rusia.

Seorang warga yang tinggal di gedung yang terkena tembakan rudal, Lyudmila Krekshina mengatakan korban tewas adalah pasangan suami-istri dan seorang pria lanjut usia yang tinggal di lantai dasar. Seorang warga lainnya mengaku beruntung bisa selamat.

"Saya berlari dan hendak bersembunyi di kamar mandi, saya tidak berhasil dan itu yang menyelamatkan saya," kata Valentina Bushuyeva.

"Kamar mandi itu meledak. Dapur, setengah ruangan. Dan saya selamat karena saya diam," katanya sambil menunjuk apartemennya yang hancur.

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement