Senin 18 Jul 2022 00:20 WIB

Tsai Ing-wen Buka Kampanye Pemilihan Taiwan

Pemungutan suara 26 November akan menjadi tes bagi partai berkuasa dan oposisi.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen membuka kampanye partainya untuk pemilihan bulan November mendatang.
Foto: EPA-EFE/RITCHIE B. TONGO
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen membuka kampanye partainya untuk pemilihan bulan November mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Presiden Taiwan Tsai Ing-wen membuka kampanye partainya untuk pemilihan bulan November mendatang. Ia melebih-lebihkan ketahanan ekonomi pulau itu dari tantangan global seperti perang di Ukraina dan inflasi.

Partai Tsai yakin Democratic Progressive Party (DPP) menenangkan pemilihan presiden dan parlemen pada 2020 lalu. Oposisi utamanya Kuomintang (KMT) memenangkan pemilihan wali kota dan anggota dewan kota pada 2018.

Baca Juga

Di kongres tahunan DPP ia diperkenalkan sebagai "Kapten Taiwan". Di hadapan anggota partainya Tsai mengatakan masa paska-pandemi akan penuh tantangan dan kesempatan, ia menyoroti invasi Rusia ke Ukraina dan lonjakan inflasi dunia.  

"Tapi kami dapat percaya dengan diri kami sendiri. Dasar ekonomi Taiwan bagus, dan juga banyak industri yang meraih posisi strategis dalam proses re-strukturisasi rantai pasokan global," katanya, Ahad (17/7/2022).

Walaupun prediksi pertumbuhan ekonomi Taiwan pada tahun 2022 turun 4 persen dan mungkin akan dipangkas lagi. Para pembuat kebijakan pulau itu berulang-kali menekan kuat ekspor sebagai tanda positif terutama ekspor semi-kondutor.

Tsai yang merupakan ketua dewan DPP mengatakan apa yang terjadi pada 2018 merupakan pelajaran berharga. "Tapi kami semua sangat tahu rakyat mengajarkan sebuah pelajaran karena mereka ingin kami lebih baik," katanya.

Saat ditanya wartawan apakah ia yakin dalam pemilihan umum, Tsai memberikan ibu jarinya. Pemungutan suara 26 November mendatang akan menjadi tes bagi partai berkuasa maupun oposisi.

Sebelum pemilihan presiden dan parlemen yang akan digelar pada awal 2024. Serta digelar di tengah semakin gencarnya tekanan China yang mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya.

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement