Ahad 17 Jul 2022 20:32 WIB

Kabar Gembira, Ada 2.000 Slot Beasiswa Guru Madrasah, Pesantren, dan PAI  

Kemenag sediakan beasiswa untuk guru madrasah yang belum tempuh S1

Rep: Fuji E Permanain/ Red: Nashih Nashrullah
Beasiswa (ilustrasi). Kemenag sediakan beasiswa untuk guru madrasah yang belum tempuh S1
Foto: PxHere
Beasiswa (ilustrasi). Kemenag sediakan beasiswa untuk guru madrasah yang belum tempuh S1

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) bekerjasama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) akan memberikan beasiswa kepada 2.000 guru madrasah, pondok pesantren, dan guru pendidikan agama Islam (PAI) pada sekolah. 

Hal itu diungkapkan Pelaksana Harian (Plh) Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis), Suyitno.

Baca Juga

Suyitno mengatakan, beasiswa Penyelenggaraan Pembelajaran Jarak Jauh Pendidikan Agama Islam (PJJ PAI) dimaksudkan untuk meningkatkan kualifikasi akademik bagi guru madrasah, guru PAI di sekolah, guru pada madrasah diniyah dan pondok pesantren yang belum S1. 

"Menurut data base guru dalam Sistem Informasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kemenag (Simpatika), menunjukkan sebanyak 3.912 guru madrasah pengampu mata pelajaran rumpun Pendidikan Agama Islam (PAI) harus ditingkatkan kualifikasi akademiknya," kata Suyitno melalui pesan tertulis yang diterima Republika.co.id, Ahad (17/7/2022).

Dia mengatakan, guru PAI di sekolah menurut data Sistem Informasi Administrasi Guru Agama (Siaga), jumlah guru PAI di sekolah yang kualifikasi akademiknya belum S1 mencapai 14.695 orang. 

Suyitno menegaskan, melalui program PJJ PAI yang diselenggarakan oleh IAIN Cirebon, diharapkan guru-guru tersebut akan dapat memanfaatkan peluang beasiswa ini sebaik-baiknya sehingga para guru tersebut akan memiliki peluang untuk menjadi guru profesional dan memperoleh sertifikat pendidik.

Dia menyampaikan bahwa persoalan kualifikasi akademik guru tidak hanya dialami oleh guru di madrasah dan di sekolah saja.

Guru-guru agama yang mengajar di madrasah diniyah dan pondok pesantren pun dinilai sama. Masih banyak yang belum memenuhi kualifikasi akademik sarjana.

"Beasiswa ini peluang yang amat sayang jika tidak dimanfaatkan oleh para guru, apalagi diselenggarakan dalam bentuk PJJ dengan pembelajaran secara fleksibel namun tetap berkualitas," ujar Suyitno. 

Suyitno meminta kepada seluruh kepala madrasah, pimpinan pondok pesantren, Kasi Penma dan Kasi PAIS di Kankemenag untuk bersama-sama mengawal program ini. Informasi beasiswa ini harus sampai kepada para guru dengan baik dan masyarakat umum.    

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement