Ahad 17 Jul 2022 20:54 WIB

Falsafah Huma Betang Jadi Penyemangat Masyarakat Kalteng Hidup Rukun

Dengan adanya Falsafah Huma Betang ini perbedaan bukan suatu masalah

Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Sugianto Sabran menyatakan dalam membangun negeri tercinta ini, masyarakat Kalteng melandaskan pada Falsafah Huma Betang yang memiliki 4 prinsip.
Foto: istimewa
Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Sugianto Sabran menyatakan dalam membangun negeri tercinta ini, masyarakat Kalteng melandaskan pada Falsafah Huma Betang yang memiliki 4 prinsip.

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Sugianto Sabran menyatakan dalam membangun negeri tercinta ini, masyarakat Kalteng melandaskan pada Falsafah Huma Betang yang memiliki 4 prinsip.

Keempat prinsip tersebut menurut Sugianto antara lain kejujuran, kebersamaan, kesetaraan dan ketaatan pada hukum.  Dengan adanya falsafah Huma Betang ini maka perbedaan bukanlah suatu masalah. Menurutnya, berbagai macam suku, agama dan ras ada di Provinsi Kalteng. 

Baca Juga

Dengan jumlah penduduk mencapai 2,6 Juta jiwa lanjut dia, hampir semua suku besar ada di Kalteng mencakup suku Dayak, Jawa, Banjar, Bugis, Sunda, Flores, Batak dan suku-suku lainnya. “Keragaman ini menjadi semangat kami untuk hidup berdampingan menyatukan langkah dalam membangun Kalimantan Tengah”, imbuhnya.

Pernyataan tersebut disampaikan Gubernur saat menghadiri secara langsung Pembukaan KKN Kebangsaan ke-10 dan KKN Bersama Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Negeri (BKS-PTN) Wilayah Barat di Lapangan Stadion Mini Universitas Palangka Raya, Ahad (17/7/2022).

Lebih jauh Sugianto mengatakan saat ini Kalteng merupakan provinsi terluas di Indonesia setelah diberlakukannya pembentukan daerah otonomi baru di Papua. Berdasarkan data Kalteng merupakan provinsi terluas se-Indonesia yakni 153.564 Km2 dengan 11 sungai besar dan panjang pantai mencapai 750 KM.

"Potensi sumber daya alam Kalteng sangat melimpah seperti pertambangan, perkebunan, dan perikanan serta potensi sumber daya alam lainnya sehingga Kalteng dijuluki sebagai Tanah Berkah," katanya.

photo
Dengan adanya falsafah Huma Betang ini maka perbedaan bukanlah suatu masalah. Menurutnya, berbagai macam suku, agama dan ras ada di Provinsi Kalteng. - (istimewa)

 

Dalam kesempatan tersebut Sugianto memaparkan, salah satu langkah kebijakan Strategis Nasional adalah pengembangan lumbung pangan (food estate). Pengembangan food estate adalah dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan nasional, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani dan tujuan utamanya adalah Negara Indonesia benar-benar berdaulat khususnya dibidang pangan.

“Mengingat sangat pentingnya pengembangan Food Estate bagi Provinsi Kalimantan Tengah dan khususnya pengembangan ekonomi dan ketahanan pangan nasional. Tepat pada tanggal 14 Februari 2017 pada Rapat Terbatas antara Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia dengan kami selaku Gubernur Kalimantan Tengah, Provinsi Kalimantan Tengah pertama kali mendapatkan kesempatan untuk pembangunan ketahanan pangan nasional melalui Program Pembangunan dan Pengembangan Food Estate di Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Kapuas dengan total luas lahan intesifikasi mencapai 44.135 Ha dan ekstensifikasi mencapai 16.643 Ha”, jelas Gubernur.

Orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai ini menuturkan keberadaan 1.000 mahasiswa yang terjun langsung di lapangan dalam rangka pengabdian kepada masyarakat pada kegiatan KKN Kebangsaan dan KKN Bersama Tahun 2022 selama 1 bulan di Kalteng, hingga pada desa/kelurahan di Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau khususnya di kawasan Food Estate ini sangat strategis. 

Diharapkan melalui kegiatan ini dapat berkontribusi positif terhadap pengembangan food estate di Kalteng.“Pengembangan Food Estate tentunya membutuhkan inovasi-inovasi dan teknologi pertanian serta penerapan teori dan keilmuan dari multidisiplin ilmu yang bersumber dari para pakar, yaitu dosen dan mahasiswa, sebagai solusi bagi tantangan rill pengembangan Food Estate di lapangan.

Perlu adik-adik mahasiswa ketahui, bahwa kawasan Food Estate ini dulunya merupakan kawasan Eks Proyek Lahan Gambut 1 Juta Hektare, yang pada saat itu pembangunannya tidak berlanjut dengan baik, sehingga sekarang kita kembangkan lagi. Bahkan dengan adanya Program Strategis Nasional ini meningkatkan nilai guna lahan sehingga mampu mencegah Karhutla”, tutupnya.

Pembukaan KKN Kebangsaan ke-10 dan KKN Bersama dihadiri secara khusus oleh Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman dan Sekjen DPP PDI-P Hasto Kristiyanto. 

Hadir juga Unsur Forkopimda Prov. Kalteng, Bupati dan Walikota, Rektor Universitas Palangka Raya dan jajaran civitas akademika, Forum Rektor Seluruh Indonesia dan Para Pimpinan Perguruan Tinggi di Prov. Kalteng, Kepala Perangkat Daerah dan Kepala Instansi Vertikal Prov. Kalteng, serta mahasiswa peserta KKN Kebangsaan Ke-10 dan KKN Bersama Tahun 2022. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement