Senin 18 Jul 2022 07:01 WIB

Kapan Adzan Pertama Kali Disyariatkan dalam Islam? 

Dalil disyariatkannya adzan bersumber dari Alquran.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
 Kapan Adzan Pertama Kali Disyariatkan dalam Islam? . Foto:  azan (ilustrasi).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Kapan Adzan Pertama Kali Disyariatkan dalam Islam? . Foto: azan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Adzan dikenal sebagai penanda telah tibanya waktu sholat bagi setiap umat Islam. Kapan kiranya adzan disyariatkan pertama kali dalam Islam? 

Imam Syafii dalam kitab Fikih Manhaji menjelaskan, adzan disyariatkan pada tahun pertama Hijriyah. Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan penuturan Ibnu Umar sebagai berikut: Pada awal kedatanan mereka ke Madinah, kaum Muslimin berkumpul menunggu waktu shalat tanpa ada panggilan. 

Baca Juga

Suatu hari, mereka mendiskusikan masalah ini. Sebagian berpendapat, "Pakai saja lonceng seperti loncengnya orang Kristen,". Kata panggilan lain, "Jangan. Pakai terompet saja seperti tandung milik Yahudi,". Umar angkat bicara, "Mengapa kalian tidak menyuruh orang untuk melakukan panggulan sholat?". 

Kemudian Rasulullah SAW pun bersabda, "Bilal, berdirilah. Kumandangkanlah seruan untuk shalat,". (HR Imam Bukhari dan Imam Muslim). Dari sanalah adzan pertama kali disyariatkan kepada umat Islam. 

Adzan adalah sebuah ritual dzikir khusus yang disyariatkan Islam untuk mengumumkan masuknya waktu shalat fardhu dan mengajak kaum Muslimin untuk mengerjakan shalat secara berjamaah. Untuk shalat yang segera dikerjakan atau yang sudah lewat waktunya, adzan hukumnya sunnah. 

Sementara itu untuk sholat berjamaah, hukum adzan adalah sunnah muakkad bagi seluruh jamaah. Bagi orang yang sendiri, hukum adzan adalah sunnah aini. Adapun kedudukan adzan sangat penting dalam mensyiarkan agama Islam. 

Dalil disyariatkannya adzan bersumber dari Alquran Surah Al-Jumuah ayat 9, "Idza nudhiya lisshalati min yaumil-jumuati fas'au ila dzikrillahi wa dzarul-bai'a,". Yang artinya, "Apabila telah diseru untuk melaksanakan shalat pada hari Jumat, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli,". 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement