Senin 18 Jul 2022 07:30 WIB

Empat Pemancing Selamat, Nakhoda Perahu Hilang Diterjang Ombak Perairan Gending

Perahu pemancing karam diterjang ombak perairan Gending, Sabtu (16/7/2022).

Ombak (ilustrasi). Perahu yang membawa pemancing karam diterjang ombak tinggi di perairan Gending, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (16/7/2022). Empat penumpang diketemukan selamat pada Ahad dini hari, sedangkan nakhoda masih dalam pencarian.
Foto: pixabay
Ombak (ilustrasi). Perahu yang membawa pemancing karam diterjang ombak tinggi di perairan Gending, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (16/7/2022). Empat penumpang diketemukan selamat pada Ahad dini hari, sedangkan nakhoda masih dalam pencarian.

REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO -- Satpolair Polres Probolinggo menyatakan empat orang selamat dan satu orang yang merupakan nakhoda perahu masih dinyatakan hilang akibat diterjang ombak tinggi di perairan Gending, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Para korban sebelumnya memancing di sekitar perairan Pulau Gili Ketapang, Kabupaten Probolinggo pada Sabtu (16/7/2022).

"Saat perjalanan pulang, perahunya diterjang ombak di perairan Gending hingga karam," kata Kepala Satuan Polisi Perairan (Satpolair) Polres Probolinggo AKP Slamet Riyanto saat dihubungi per telepon di Probolinggo, Ahad (17/7/2022).

Baca Juga

Empat orang pemancing yang selamat ialah dua orang warga Kita Surabaya, yakni Alen (38 tahun) dan Lukman Hakim (37), lalu Caesar Ardian (33) warga Madiun, dan Eric (38) warga Kabupaten Sidoarjo. Sementara itu, pemilik perahu sekaligus nakhoda, Alex, yang merupakan warga Kabupaten Probolinggo dinyatakan hilang.

"Empat pemancing itu diantar oleh Alex untuk memancing di beberapa lokasi di perairan Pulau Gili Ketapang, namun saat pulang, perahunya dihantam ombak hingga bagian depan perahu pecah dan tenggelam," katanya.

Berdasarkan keterangan korban selamat, lanjut Slamet, saat kapal dihantam ombak, empat pemancing itu berenang menggunakan stereofoam tempat ikan. Sementara itu, nakhoda terpisah dengan berenang ke tepi pantai menggunakan jeriken air untuk meminta pertolongan.

"Empat pemancing itu terapung-terapung beberapa jam hingga akhirnya ditolong oleh nelayan yang kebetulan melintas di perairan itu pada Ahad dini hari, kemudian dibawa ke tepi Pulau Gili Ketapang dan selanjutnya dibawa ke Markas Satpolair," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement