Senin 18 Jul 2022 08:32 WIB

Banjir Bandang Garut Akibat Kerusakan Lahan di Hulu Sungai Cimanuk

"Ada pembabatan hutan kemudian hutan lindung dipakai untuk hutan produktif," kata Uu.

Red: Andri Saubani
Sejumlah warga membersihkan rumah yang terdampak banjir bandang di Kampung Dayeuh Handap, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Ahad (17/7/2022). 
Foto: Republika/Bayu Adji
Sejumlah warga membersihkan rumah yang terdampak banjir bandang di Kampung Dayeuh Handap, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Ahad (17/7/2022). 

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Bayu Adji P 

Bencana banjir dan longsor terjadi di sejumlah kecamatan Kabupaten Garut. Berdasarkan data BPBD Kabupaten Garut pada akhir pekan lalu. Terdapat 32 desa/kelurahan di 14 kecamatan yang terdampak bencana banjir dan longsor.

Baca Juga

Wilayah kecamatan yang terdampak adalah Cikajang, Garut Kota, Tarogong Kidul, Bayongbong, Karangpawitan, Banyuresmi, Cilawu, Cibatu, Banjarwangi, Talegong, Pasirwangi, Tarogong Kaler, Samarang, dan Cigedug. Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar), Uu Ruzhanul Ulum, mendapatkan laporan, banjir disebabkan adanya alih fungsi lahan di wilayah hulu Sungai Cimanuk. Ia menilai, apabila di wilayah hulu tak terjadi kerusakan, air sungai tak akan meluap ke permukiman warga.

 

"Informasi yang kami terima, ada pembabatan hutan, kemudian hutan lindung dipakai untuk hutan produktif, pembangunan dan lainnya," kata dia di saat berkunjung ke lokasi bencana di Kabupaten Garut, Ahad (17/7/2022).

Uu kemarin mengunjungi wilayah yang terdampak bencana di Kampung Dayeuh Handap, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Ahad (17/7/2022). Kampung Dayeuh Handap itu merupakan salah satu yang terdampak banjir bandang terparah di Kabupaten Garut .

 

Ia menyebutkan, pemerintah tak melarang warga di wilayah hulu untuk memanfaatkan kondisi alam yang ada di sekitarnya. Namun, pemanfaatannya juga harus rasional.

Dalam kunjungan itu, Uu berharap masyarakat yang tinggal di wilayah sepadan Sungai Cipejeuh itu dapat relokasi. "Pemerintah meminta kepada masyarakat, khususnya yang berada di sepadan sungai untuk pindah ke tempat lebih aman," kata dia.

Uu mengaku telah bertanya kepada warga yang terdampak banjir di wilayah itu terkait rencana relokasi. Sebagian warga memang ada yang menolak untuk direlokasi, tapi sebagian lainnya bersedia.

Ia menjelaskan, relokasi itu mesti dilakukan agar warga di wilayah itu tak kembali terdampak banjir. Apalagi, di wilayah itu peristiwa banjir bandang bukanlah merupakan yang kali pertama.

"Memang ini tanah sendiri, tapi demi kebaikan dan keselamatan, kami minta pindah. Apalagi di sini sudah beberapa kali terjadi banjir. Makin lama makin dashyat," kata dia.

 

In Picture: Tahun Ajaran Baru, Sekolah di Garut Ini Penuh Lumpur

photo
Dua orang warga membersihkan ruangan kelas yang terendam lumpur akibat banjir bandang Sungai Cimanuk di Sekolah PGRI Garut, Jawa Barat, Sabtu (16/7/2022). Banjir bandang akibat luapan Sungai Cimanuk saat intensitas curah hujan yang tinggi pada Jumat (15/7) kemarin mengakibatkan sejumlah sekolah hingga rumah ibadah rusak berat. - (ANTARA/Novrian Arbi)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement