Senin 18 Jul 2022 08:42 WIB

WHO Deklarasikan Kasus Pertama Virus Marburg di Ghana

Marburg mirip Ebola, berpotensi sangat berbahaya dan mematikan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Reiny Dwinanda
Direktur Regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Afrika Dr Matshidiso Moeti. WHO menjelaskan, virus Marburg menyebabkan individu yang terinfeksi mengalami demam berdarah mirip Ebola.
Foto: EPA
Direktur Regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Afrika Dr Matshidiso Moeti. WHO menjelaskan, virus Marburg menyebabkan individu yang terinfeksi mengalami demam berdarah mirip Ebola.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mendeklarasikan kasus pertama virus Marburg di Ghana, Ahad (17/7/2022). Virus tersebut mirip dengan Ebola yang sempat menyebar dan melanda sejumlah negara Afrika.

WHO mengungkapkan, mereka telah melakukan tes dan analisis terhadap sampel dari dua warga Ghana yang meninggal akhir bulan lalu. Dugaan awal ternyata terkonfirmasi, keduanya positif terinfeksi Marburg. Kendati demikian, kematian mereka tak saling terkait.

Baca Juga

Pasien pertama laki-laki berusia 26 tahun. Dia masuk rumah sakit pada 26 Juni dan meninggal keesokan harinya.

Pasien kedua juga laki-laki berusia 51 tahun. Dia dibawa ke rumah sakit pada 28 Juni dan meninggal di hari yang sama. Sampel dari kedua warga Ghana yang meninggal itu akan dibawa ke Institut Pasteur di Dakar, Senegal, untuk konfirmasi penuh.

WHO menjelaskan, virus Marburg menyebabkan individu yang terinfeksi mengalami demam berdarah mirip Ebola. Virus tersebut berasal dari kelelawar buah yang menularkannya ke manusia. Penularan antarmanusia terjadi lewat kontak langsung dengan cairan tubuh atau permukaan individu yang terinfeksi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement