REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Baterai iPhone yang sehat sangat penting untuk kinerja optimal. Jika iPhone mulai kehilangan kapasitas pengisian daya, Anda mungkin mengalami shutdown yang tidak terduga atau masalah kinerja lainnya.
Semua baterai menua dari waktu ke waktu, tetapi menunda proses penuaan itu akan membantu baterai tetap berguna lebih lama. Topik tersebut tetap menjadi perdebatan di kalangan pengguna ponsel cerdas. Namun, Apple turun tangan untuk membantu menyelesaikan perdebatan selain mempermudah pengguna yang ingin mengoptimalkan kesehatan baterai iPhone mereka menggunakan fitur bawaan iOS.
Alasan Tidak Boleh Mengisi Daya iPhone hingga 100 Persen
Seperti gadget konsumen lainnya seperti headphone dan power bank, semua iPhone ditenagai oleh baterai lithium-ion yang sedikit memburuk setiap kali diisi ulang. Semakin sering Anda mengisi ulang baterai iPhone hingga 100 persen semakin cepat masa pakainya berkurang.
Meskipun para peneliti sedang mengerjakan pengembangan teknologi baterai generasi berikutnya, lithium-ion tetap menjadi pilihan terbaik untuk smartphone saat ini. Apple menyebutkan bahwa baterai lithium “mengisi daya lebih cepat, bertahan lebih lama, dan memiliki kepadatan daya yang lebih tinggi untuk masa pakai baterai yang lebih lama dalam kemasan yang lebih ringan”.
Dilansir dari Slash Gear, Senin (18/7/2022), menurut perusahaan, baterai iPhone dirancang untuk mempertahankan hingga 80 persen dari kapasitas aslinya setelah 500 siklus pengisian penuh. Jika kapasitas maksimum Anda turun hingga kurang dari 80 persen atau siklus pengisian ulang melebihi 500, maka mungkin sudah waktunya untuk mengganti baterai.
Perlu disebutkan bahwa ada kondisi lain yang dapat berkontribusi pada degradasi baterai. Misalnya, memaparkan iPhone ke panas tinggi secara teratur atau untuk jangka waktu yang lama (seperti meninggalkan ponsel di dalam mobil yang panas). Hal ini dapat menyebabkan baterai kehilangan kapasitas lebih cepat dari biasanya.