Senin 18 Jul 2022 16:25 WIB

Para Kandidat Calon PM Inggris Saling Serang Soal Isu Pajak

Lima kandidat calon perdana menteri Inggris berdebat sengit mengenai pemotongan pajak

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Kepala Keuangan Inggris Rishi Sunak berbicara pada peluncuran kampanyenya untuk menjadi pemimpin Partai Konservatif dan Perdana Menteri. Lima kandidat calon perdana menteri Inggris berdebat sengit mengenai pemotongan pajak dalam debat kedua di televisi.
Foto: AP/Stefan Rousseau
Kepala Keuangan Inggris Rishi Sunak berbicara pada peluncuran kampanyenya untuk menjadi pemimpin Partai Konservatif dan Perdana Menteri. Lima kandidat calon perdana menteri Inggris berdebat sengit mengenai pemotongan pajak dalam debat kedua di televisi.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Lima kandidat calon perdana menteri Inggris berdebat sengit mengenai pemotongan pajak dalam debat kedua di televisi. Dua kandidat unggulan yakni Rishi Sunak dan Liz Trusss meningkatkan persaingan mereka dalam isu ekonomi.

Belum diketahui siapa yang akan menggantikan Boris Johnson yang mengundurkan di pekan lalu. Persaingan perebutan kursi kekuasaan di Inggris masih belum dapat diprediksi. Ketatnya kompetisi mengungkapkan keretakan di Partai Konservatif.

Baca Juga

Mantan Menteri Keuangan Rishi Sunak menjadi kandidat favorit bagi 358 anggota parlemen Partai Konservatif yang akan memberikan suara untuk memangkas jumlah kandidat menjadi dua. Pada Ahad (17/7/2022) kemarin Sunak mengatakan prioritas utamanya adalah mengatasi inflasi agar situasi tidak menjadi lebih buruk.

Sementara Menteri Luar Negeri Liz Truss berjanji akan memotong pajak pendapatan dan perusahaan senilai 30 miliar poundsterling per tahun. Ia mengatakan selama menjadi menteri keuangan, Sunak menaikan pajak ke tingkat tertinggi dalam 70 tahun tahun.

"Menaikan pajak pada momen ini akan mencekik pertumbuhan ekonomi," kata Truss dalam debat di stasiun televisi ITV.

Sunak membalasnya dengan mengatakan ia "akan senang hati memotong pajak" tapi itu akan meningkatkan inflasi. "Ekonomi yang tak berguna itu bukan konservatif, itu sosialisme," katanya.

Menteri Muda Penny Mordaunt yang saat ini unggulan ketiga juga menyerang Sunak. Ia mengatakan masyarakat membutuhkan "aksi cepat" dalam mengatasi kenaikan biaya hidup.

Jajak pendapat yang digelar JL Partners untuk the Telegraph minggu menunjukkan hampir setengah pemilih Partai Konservatif menilai Sunak akan menjadi perdana menteri yang baik. Ia lebih unggul dari Truss dan Mordaunt.

Namun Truss juga mendapat banyak dukungan termasuk dari mereka yang paling loyal pada Johnson. Penny Mordaunt juga unggul dalam survei 200 ribu anggota Partai Konservatif yang akhirnya akan memilih siapa ketua partai dan perdana menteri Inggris yang baru.

Jajak pendapat untuk situs Conservative Home pada Sabtu (16/7/2022) menunjukkan mantan Menteri Kesetaraan Kemi Badenoch juga lebih unggul dari kandidat yang lain. Disusul Truss di posisi kedua dan kemudian Mordaunt.

Survei itu dirilis setelah kandidat kelima ketua Komite Luar Negeri Parlemen Inggris Tom Tugendhat menjadi favorit usai debat televisi kandidat pertama pada Jumat (15/7/2022) lalu.

Siapa pun yang akan menjabat sebagai perdana menteri Inggris akan menghadapi tugas yang berat. Terutama di tengah lonjakan inflasi dan lambatnya pertumbuhan ekonomi serta lemahnya kepercayaan masyarakat pada politik usai Johnson dilanda berbagai skandal selama ia menjabat.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement