Senin 18 Jul 2022 19:01 WIB

Multimanfaat Ibadah Qurban

Idul Adha memberikan penguatan terhadap kehidupan gotong royong bangsa Indonesia.

Hewan kurban di Jakarta (ilustrasi).
Foto: ROL/Abdul Kodir
Hewan kurban di Jakarta (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Imam Nawawi, Kepala Humas BMH Pusat

Ibadah kurban tidak saja mencakup soal keimanan individu yang meningkat kala menyembelih hewan kurban pada saat Idul Adha dan hari tasyrik, tetapi juga menggerakkan ekonomi, dakwah, meneguhkan persaudaraan, meluaskan magnet kebaikan, dan yang sangat menarik adalah menebar kebahagiaan hingga pelosok negeri, baik pedalaman, kepulauan maupun perbatasan negara yang kita cintai.

Beragam cerita unik dan penuh keharuan bahkan menghibur mewarnai perjalanan para relawan dari beragam lembaga pengelola hewan kurban, termasuk Baitul Maal Hidayatullah (BMH), terutama dalam hal pengiriman hewan kurban ke titik-titik kepulauan. Di mana ekspedisi pengiriman hewan kurban harus sedikit lebih rumit, karena menggunakan armada air.

Seperti pengiriman hewan kurban ke masyarakat Pulau Derawan, Berau, Kalimantan Timur. Dua ekor sapi yang diangkut melalui kapal motor kayu harus dikondisikan melompat dari atas kapal agar berenang untuk sampai ke tepian pantai. Hal ini karena dermaga yang ada memang hanya bisa untuk mobilitas manusia, belum bisa untuk sapi. Pemandangan itu pun akhirnya jadi hiburan tersendiri bagi anak-anak dan warga Pulau Derawan.

Pada saat yang sama masyarakat di perkotaan ternyata sangat antusias untuk terlibat dan dilibatkan dalam kebaikan ibadah kurban. Hal ini seperti yang BMH alami ketika sinergi dalam pendistribusian daging kurban kepada masyarakat yang membutuhkan dengan mengajak dua komunitas, yakni komunitas Harley Davidson Depok dan Indonesia Off Road Federation (IOF).

Perwakilan dari kedua komunitas itu mengatakan upaya yang BMH lakukan menyembelih hewan kurban kemudian menyalurkan dan melibatkan mereka yang hobi touring itu sebagai suatu kebahagiaan tersendiri. Mereka mengatakan sangat ingin ikut memberi manfaat. Hobi mereka jalan dengan motor dan mobil yang memang bisa menembus banyak titik pedalaman sudah seharusnya juga memberi manfaat dan kebahagiaan bagi sesama, terutama yang membutuhkan. Jadi, ketika mereka diajak untuk mengirimkan daging kurban, spontan, mereka terima tanpa basa-basi, Bismillah.

Fakta-fakta itu memberikan sebuah pelajaran penting bahwa ternyata ibadah kurban yang berlangsung setiap tahun itu memberikan manfaat yang berlapis bagi kehidupan umat secara keseluruhan. Mereka yang berkurban telah memantik banyak kebaikan tercipta secara nyata. Dan, keguyuban semacam itu adalah satu hal yang mahal, karena kalau harus direkayasa oleh akal manusia, sungguh tidak mudah menyatukan manusia berhimpun, berkolaborasi dan bersinergi dengan sangat cepat dan massif.

Dalam kata yang lain, Idul Adha, memberikan penguatan terhadap kehidupan gotong royong bangsa Indonesia. Mereka yang mampu merasa ingin terlibat dan siap melibatkan diri dalam kebaikan yang mereka bisa lakukan. Sedangkan mereka yang membutuhkan tidak perlu repot ke sana kemari untuk bisa mendapatkan daging.

Sebagian yang berhimpun menjadi panitia telah berpikir, bagaimana mereka yang membutuhkan benar-benar bisa mendapat daging kurban, kemudian masak dan makan bersama dengan menu yang kaya nutrisi hewani yang tubuh manusia perlukan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement