Senin 18 Jul 2022 19:38 WIB

Anak Usaha Telkom Bidik Masuk Pasar Afrika Tahun Depan

Anak usaha Telkom, Telin, telah memberikan layanan di 28 negara.

Red: Nidia Zuraya
Logo PT Telkom Indonesia (ilustrasi). Anak usaha Telkom, PT Telekomunikasi Indonesia Internasional (Telin), tengah membidik masuk pasar Afrika paling lambat tahun 2023.
Foto: telkom.co.id
Logo PT Telkom Indonesia (ilustrasi). Anak usaha Telkom, PT Telekomunikasi Indonesia Internasional (Telin), tengah membidik masuk pasar Afrika paling lambat tahun 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT Telekomunikasi Indonesia Internasional (Telin), tengah membidik masuk pasar Afrika paling lambat tahun 2023 mendatang setelah memberikan layanan di 28 negara."Persiapan sudah dimulai dari sekarang, targetnya satu, dua tahun ini. Paling telat tahun depan itu sudah nyampe ke sana. Mudah-mudahan lebih cepat lagi," kata CEO Telin Budi Satria Dharma Purba dalam temu media di Jakarta, Senin (18/7/2022).

Budi mengatakan perusahaan akan melakukan pendekatan yang berbeda untuk bisa masuk pasar Afrika. Salah satunya dengan mendekati perusahaan Indonesia yang sudah eksis di pasar Afrika. Pendekatan itu dilakukan untuk bisa menghadirkan solusi layanan yang dibutuhkan perusahaan-perusahaan tersebut.

Baca Juga

"Termasuk juga kami komunikasi dengan perwakilan-perwakilan Indonesia di Afrika, duta besar, konsulat jenderal, untuk melihat peluang yang ada. Misal perusahaan Indonesia di sana atau perusahaan luar atau setempat yang ingin masuk regional, Indonesia, itu kita approach (dekati). Jadi pendekataannya selektif, per solusi layanan, per enterprise. Tidak langsung buka kantor, kita kirim dulu sales representative, yang tahu pasar di sana," katanya.

Budi mengatakan dengan kondisi geopolitik di Afrika yang tidak stabil, perusahaan mengambil langkah hati-hati melalui kemitraan dengan operator setempat. Budi menjelaskan pendekatan masuk ke pasar Afrika dilakukan sejalan dengan diresmikannya kantor representatif baru Telin di Dubai, Uni Emirat Arab, akhir Maret lalu.