Senin 18 Jul 2022 21:21 WIB

Menag Segera Laporkan Pelaksanaan Haji ke Presiden

Penyelenggaraan haji tahun 2022 terlaksana dengan lancar.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (mengenakan masker hitam, kiri) sedang bertawaf mengelilingi Kabah di Masjidil Haram dalam rangka pelaksanaan umroh wajib, Senin (4/7/2022).
Foto: MCH 2022
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (mengenakan masker hitam, kiri) sedang bertawaf mengelilingi Kabah di Masjidil Haram dalam rangka pelaksanaan umroh wajib, Senin (4/7/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas segera melaporkan segala proses kegiatan penyelenggaraan ibadah haji 1443 Hijriah/2022 Masehi kepada Presiden Joko Widodo setibanya di Tanah Air."Menteri akan segera menyampaikan dan melaporkan seluruh penyelenggaraan kegiatan ibadah haji ini kepada presiden," kata Kepala Biro Humas Data dan Informasi (HDI) Akhmad Fauzin di Jakarta, Senin (18/7/2022).

Fauzin menjelaskan kegiatan penyelenggaraan haji tahun 2022 terlaksana dengan lancar. Secara umum, jamaah menyatakan kepuasan terhadap penyelenggaraan ibadah haji 1443 H.Saat ini proses penyelenggaraan ibadah haji memasuki fase pemulangan. Sesampai di Indonesia, jamaah haji akan menjalani proses pemeriksaan kesehatan, namun tidak ada karantina.

Baca Juga

"Hanya selama 21 hari dipantau kesehatannya. Jadi saat nanti ditemukan ada orang yang mengalami demam dan penyakit yang menular, itu akan masuk pantauan dokter atau Puskesmas setempat," kata dia.

Sementara itu, Menag Yaqut mengapresiasi para petugas yang sudah bekerja dengan baik dalam pelayanan haji tahun ini. Kehadiran petugas dalam penilaiannya memberi kesan tersendiri bagi para jamaah dan membuat mereka tenang dalam melaksanakan ibadah.

"Saya sendiri sempat bertemu dengan jamaah yang tersesat dan saya tanyakan langsung bahwa, meski tersesat mereka tetap merasa aman dan sejauh mata memandang tampak ada petugas yang siap melayani," kata dia.

Dari sisi bimbingan ibadah, kata Menag, masih perlu beberapa penguatan. Ke depan, perlu pelibatan para pembimbing ibadah dalam kegiatan manasik di KUA sejak awal, sekaligus sebagai prakondisi pengenalan pembimbing haji dengan jamaah."Untuk petugas pembimbing ibadah ini perlu diperkuat dan rekrutmennya supaya dilakukan lebih awal sebelum petugas yang lain," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement