Selasa 19 Jul 2022 06:58 WIB

Lolosnya Bupati Mamberamo Tengah Dinilai Perburuk Kinerja KPK 

Kaburnya Bupati Mamberamo Tengah menambah daftar catatan ketidakseriusan KPK.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Agus Yulianto
Yan Imbab (kanan) dan Nichodemus Ronsumbre (kiri) mengapit Ricky Ham Pagawak (tengah).
Foto: Dok. Pap
Yan Imbab (kanan) dan Nichodemus Ronsumbre (kiri) mengapit Ricky Ham Pagawak (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga anti korupsi Indonesia Memanggil 57 Institute (IM57) menyentil KPK yang gagal menciduk Bupati Mamberamo Tengah, Ricky Ham Pagawak. Ricky yang tengah dalam proses pemeriksaan dugaan korupsi suap dan gratifikasi justru lolos dari kejaran KPK. 

Ketua IM57 Mochamad Praswad Nugraha menganalisa, upaya jemput paksa terhadap Ricky gagal diduga akibat kebocoran informasi di lingkaran dalam KPK. Berbekal informasi penangkapan itulah Ricky lantas kabur hingga ke Papua Nugini dengan bantuan anggota kepolisian. 

"Kaburnya Bupati Mamberamo Tengah, Ricky Ham Pagawak, semakin menambah daftar catatan ketidakseriusan KPK sebagai lembaga anti korupsi untuk menjalankan fungsinya dengan baik," kata Praswad di Jakarta pada Senin (18/7). 

Praswad memandang, kegagalan KPK meringkus Ricky bakal berdampak terhadap penanganan kasus korupsi di Mamberamo Tengah. Sehingga ia pesimis kasus tersebut dapat diselesaikan KPK dalam waktu dekat. 

"Dengan kaburnya Bupati Ricky Ham Pagawak maka proses investigasi kasus ini akan berjalan semakin lambat dan berpotensi mangkrak," ujar eks pegawai KPK tersebut. 

Selain itu, Praswad mengamati, kinerja KPK pada tahun ini cenderung melempem. Dia menyinggung, belum ada kasus korupsi berskala besar yang bisa diungkap KPK sejak awal hingga pertengahan 2022.

"Selama tahun 2022 belum ada kasus besar yang berhasil ditangani oleh KPK dan kegagalan ini tentu menjadi bukti nyata telah menurunnya kinerja dan kredibilitas KPK sebagai lembaga anti korupsi yang dapat dipercaya dan diandalkan," ucap Praswad. 

Atas dasar itulah, Praswad menghimbau, kepada pimpinan KPK agar mengundurkan diri atas kegagalan ini. "Sebaiknya mereka mengundurkan diri, daripada semakin menjadi beban bagi perjuangan panjang bangsa ini untuk terbebas dari praktik korupsi. Akui kesalahan ini secara gentle, segera letakkan jabatan sebagai bentuk pertanggungjawaban moral," sebut Praswad. 

Diketahui, Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak sedang dalam proses pemeriksaan dugaan korupsi suap dan gratifikasi proyek Kabupaten Mamberamo Tengah. Ricky berhasil melarikan diri ke Papua Nugini. Ricky tidak ditemukan oleh Tim KPK saat melakukan penjemputan paksa setelah tidak menghadiri panggilan kedua yang dilakukan tim penyidik KPK. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement