Selasa 19 Jul 2022 07:25 WIB

Bank KB Bukopin Pangkas Kredit Macet 183 Juta Dolar AS

NPL net akan turun menjadi 3,6 persen pada Desember 2022.

PT Bank Bukopin Tbk berupaya menjalankan strategi menuju Next Level Banking pada tahun ini. Setelah merilis corporate video berjudul Next Level Banking KB Bukopin x Aespa, langkah berikutnya perusahaan akan menerapkan migrasi sistem core banking ke New Generation Banking System (NGBS), transformasi outlet, dan memperbaiki jaringan distribusi di Indonesia secara bersamaan.
Foto: istimewa
PT Bank Bukopin Tbk berupaya menjalankan strategi menuju Next Level Banking pada tahun ini. Setelah merilis corporate video berjudul Next Level Banking KB Bukopin x Aespa, langkah berikutnya perusahaan akan menerapkan migrasi sistem core banking ke New Generation Banking System (NGBS), transformasi outlet, dan memperbaiki jaringan distribusi di Indonesia secara bersamaan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Bank KB Bukopin Tbk telah melakukan transaksi penjualan non-performing loan (NPL) dan kredit berisiko (loan at risk/LAR) sebanyak 180 debitur, dengan nilai original principal balance (OPB) Rp 4,14 triliun dan nilai jual Rp 2,65 triliun atau 183,08 juta dolar AS. Transaksi pada 21 Juni 2022 yang bernilai 31,31 persen dari nilai buku ekuitas KB Bukopin per 31 Desember 2021 itu menunjukkan Bukopin mulai merealisasikan tujuan untuk menjadi bank yang bebas dari kredit macet dan menjadi clean bank.

 

Direktur Keuangan Bank KB Bukopin Seng Hyup Shin menyampaikan, pelaksanaan transaksi tersebut akan menurunkan tingkat aset tertimbang menurut risiko (ATMR) dan sekaligus menurunkan tingkat NPL. NPL gross dan NPL net akan turun dari 10,66 persen dan 4,91 persen pada posisi Desember 2021 menjadi 5,94 persen dan 3,60 persen pada posisi Desember 2022.

 

"Sehingga diharapkan KB Bukopin bisa meningkatkan kemampuan dalam penyaluran kredit baru yang lebih berkualitas," kata dia dalam siaran pers, Senin (18/7/2022).

 

Dia menjelaskan, KB Bukopin akan mengalihkan kepemilikan portofolio aset bermasalah kepada special purpose company (SPC) di Singapura. Selanjutnya SPC meneruskan obligasi senilai 180 juta dolar AS sebagai pembayaran. 

 

Kemudian, KB Kookmin Bank akan menerbitkan Stand-by Letter of Credit (SBLC) sebesar 185 juta dolar AS tanpa syarat dan tidak dapat dibatalkan serta menyediakan fasilitas kredit revolving (RCF) kepada SPC. KB Bukopin ditunjuk sebagai agen koleksi dan bertanggung jawab atas penagihan, penegakkan, dan sebagainya atas nama SPC, yang kemudian akan menghasilkan sumber utama arus kas untuk SPC.

 

Dia menambahkan, KB Bukopin memiliki keyakinan tinggi terhadap IDMB United Pte Ltd (lUL) karena surat berharga yang akan diterbitkan oleh IUL sebagai instrumen pembayaran nontunai akan dijamin dengan SBLC yang diterbitkan oleh KB Kookmin Bank selaku pemegang saham pengendali di KB Bukopin.

 

“KB Bukopin akan memiliki struktur keuangan yang lebih sehat dan menjadi lebih layak dengan profil risiko yang lebih baik,” katanya. 

 

Dengan kondisi itu, ia meyakini KB Bukopin dapat berkonsentrasi dan mengalokasikan sumber daya untuk rnengembangkan kompetensi dan mempercepat pertumbuhan bisnis, serta memberikan nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan.

Pada tahun ini, kata dia. KB Bukopin fokus menciptakan bank yang bebas dari kredit macet dan menjadi clean Bank pada 2023. 

 

“KB Bukopin berencana memperkuat fungsi special assset management, sehingga ke depannya diharapkan akan dapat menangani kredit bermasalah secara cepat.”

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement