Selasa 19 Jul 2022 14:19 WIB

PBNU Berharap Terus Berjalan Seirama Bersama Fatayat NU

Margaret Aliyatul Maimunah menjadi Ketua Umum Fatayat NU.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Ani Nursalikah
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf memberikan tausyiah pada penutupan Kongres XVI Fatayat Nadhatul Ulama (NU) di Halaman Shooting Range Jakabaring Sport City Palembang, Sumsel, Ahad (17/7/2022). Penutupan kongres Fatayat NU ini dihadiri oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf dan Menaker Ida Fauziyah. PBNU Berharap Terus Berjalan Seirama Bersama Fatayat NU
Foto: ANTARA/Feny Selly
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf memberikan tausyiah pada penutupan Kongres XVI Fatayat Nadhatul Ulama (NU) di Halaman Shooting Range Jakabaring Sport City Palembang, Sumsel, Ahad (17/7/2022). Penutupan kongres Fatayat NU ini dihadiri oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf dan Menaker Ida Fauziyah. PBNU Berharap Terus Berjalan Seirama Bersama Fatayat NU

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Fatayat NU telah terpilih, yakni Margaret Aliyatul Maimunah untuk periode 2022-2027. Ketua PBNU Bidang Hukum, Pendidikan, dan Media Amin Said Husni mengatakan sebelum terpilih jadi Ketum, Liya adalah sekjen PP Fatayat NU. 

"Jelas, dia sangat menguasai seluk beluk organisasi, mengetahui masalah yang dihadapi, hal yang dibutuhkan, juga peluang dan tantangannya. Ini modal sangat penting untuk mengembangkan Fatayat NU ke depannya,"ujar dia kepada Republika, Selasa (19/7).

Baca Juga

Selain itu, terpilihnya Liya secara aklamasi, merupakan legitimasi yang sangat kuat utk menjalankan kepemimpinan Fatayat. Artinya dia memang dikehendaki oleh seluruh jajaran strukturalnya untuk menakhodai Fatayat ini.

Kiai Amin berharap Liya dapat membawa kemajuan kepada Fatayat NU dalam beberapa hal, diantaranya konsolidasi. Konsolidasi tersebut termasuk kordinasi yang lebih baik lagi dengan PBNU. 

"Fatayat itu kan badan otonom NU. Jadi gerakan Fatayat harus seirama dengan gerakan PBNU itu sendiri. Tidak boleh jalan sendiri-sendiri," ujar dia.

Kedua, program yang dimiliki harus fokus. Artinya sesuai dengan spesifikasi Fatayat. Seperri Isu-isu perempuan dan anak perlu mendapatkan perhatian serius. Tapi juga perlu sinergi dengan pihak-pihak terkait lainnya.

Ketiga, kaderisasi, Ini penting sekali untuk menyiapkan kader-kader Fatayat yang betul paham cita-cita perjuangan NU, visi dan misi NU, dan apa peran Fatayat dalam mewujudkan cita2 tersebut.

Sebelumnya, Fatayat NU menyelenggarakan Kongres XVI Fatayat Nadhatul Ulama (NU) di Halaman Shooting Range Jakabaring Sport City Palembang, Sumsel yang ditutup pada Ahad (17/7/2022) dan dihadiri oleh Menteri tenaga kerja Ida Fauziyah , Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf dan Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement