Selasa 19 Jul 2022 14:45 WIB

Berniat Jual Tulisan Tangan Lirik Album Eagles Hotel California, Tiga Pria Justru Didakwa

Tulisan tangan lirik album 'Eagles Hotel California' dijual senilai Rp 14 miliar.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nora Azizah
Tulisan tangan lirik album 'Eagles Hotel California' dijual senilai Rp 14 miliar (Foto: grup rock Eagles)
Foto: www.wikimedia.com
Tulisan tangan lirik album 'Eagles Hotel California' dijual senilai Rp 14 miliar (Foto: grup rock Eagles)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tiga pria didakwa karena dugaan konspirasi menjual sekitar 100 halaman catatan tulisan tangan dan lirik Don Henley untuk album ikonik 'Eagles Hotel California'. Jaksa Distrik Manhattan, Alvin L. Bragg Jr. mengatakan, Glenn Horowitz, Craig Inciardi, dan Edward Kosinski diduga berusaha menjual manuskrip, membuat sumber palsu, dan berbohong kepada rumah lelang, pembeli potensial, dan penegak hukum tentang asal kertas materi album Henley.

Ketiganya mengetahui bahwa kertas-kertas yang dicuri itu secara kolektif bernilai lebih dari 1 juta dolar AS (sekitar Rp 14 miliar). Ketiga pria itu telah didakwa oleh Mahkamah Agung Negara Bagian New York dengan satu tuduhan konspirasi di tingkat keempat.

Baca Juga

Inciardi dan Kosinski juga didakwa dengan kepemilikan kriminal barang curian di tingkat pertama, kemudian Horowitz didakwa dengan percobaan kepemilikan barang curian di tingkat pertama dan dua tuduhan penuntutan di tingkat kedua. Dalam sebuah pernyataan yang diberikan kepada entertainmentweekly, Irving Azoff, manajer lama Eagles and Henley, berterima kasih kepada Bragg dan timnya karena telah mengusut kasus ini. 

"Kami berterima kasih kepada Jaksa Wilayah New York, Alvin Bragg dan stafnya untuk mengejar kasus ini, dan memiliki keyakinan bahwa keadilan akan ditegakkan,” kata Azoff dilansir entertainmentweekly, Selasa (19/7/2022).

Dia menjelaskan bahwa langkah ini mengungkap kebenaran tentang penjualan memorabilia musik dari barang-barang curian yang sangat pribadi dan tersembunyi di balik fasad legitimasi. Tidak ada yang berhak menjual properti yang diperoleh secara ilegal atau keuntungan dari pencurian potongan sejarah musik yang tak tergantikan. Lirik tulisan tangan ini adalah bagian integral dari warisan yang Don Henley ciptakan selama lebih dari 50 tahun karirnya.

“Kami menantikan kembalinya properti Don, untuk dinikmati dan dilestarikan olehnya dan keluarganya untuk anak cucu,” ujar Azoff.

Namun, Horowitz, Inciardi, dan Kosinski mengaku tidak bersalah atas dakwaan itu. Mereka dibebaskan tanpa jaminan. 

Pengacara mereka mengatakan kantor kejaksaan telah menuduh kliennya sebagai kriminal, padahal tidak ada bukti. Dia beranggapan tindakan itu secara tidak adil menodai reputasi profesional kliennya.

“Kami akan melawan tuduhan yang tidak dapat dibenarkan ini dengan penuh semangat. Orang-orang ini tidak bersalah,” kata pengacara terdakwa.

Menurut dokumen pengadilan, manuskrip itu pertama kali dicuri pada akhir 1970-an oleh seorang penulis yang disewa untuk menulis biografi Eagles, yang akhirnya menjual manuskrip pada 2005 kepada Horowitz. Horowitz adalah seorang pedagang buku langka, yang kemudian menjualnya ke Inciardi dan Kosinski. Henley yang mengetahui bahwa orang-orang itu berusaha menjual dokumen tersebut langsung mengajukan laporan polisi dan menuntut dokumen itu kembali.

Jaksa menyebut bahwa antara 2012 dan 2017, Horowitz dan Inciardi telah mengarang asal manuskrip, sementara Inciardi dan Kosinski berusaha menggunakan pernyataan asal palsu itu untuk memaksa Don Henley membeli kembali harta curiannya. Padahal di saat yang bersamaan, mereka mencoba menjual manuskrip melalui rumah lelang Christie's and Sotheby’s.

Serangkaian surat perintah penggeledahan akhirnya menghasilkan pengambilan dokumen dari rumah Kosinski dan Sotheby. Tidak lama kemudian, jaksa menjelaskan Horowitz berusaha mencegah penuntutan pidana dengan mengklaim bahwa materi itu berasal dari anggota band yang telah meninggal Glenn Frey.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement