REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menyalurkan 33 unit alat mesin pertanian (alsintan) jenis combine harvester atau mesin perontok padi untuk petani di daerah itu.
Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Masturadi Palu, Selasa (19/7/2022), mengatakan, sektor pertanian sangat potensial untuk menopang percepatan pembangunan ekonomi daerah dan kesejahteraan petani. "Pemberian bantuan ini merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat petani, agar petani mudah dalam menggarap dan mengembangkan lahan pertanian khususnya padi," ucap Rusdy Mastura dalam seremonial penyerahan alsintan di Palu, Sulteng.
Rusdy Mastura mengatakan, potensi sektor pertanian yang melimpah membuat Sulteng menjadi harapan dan tumpuan pemerintah pusat. Hal itu, kata dia, dibuktikan dengan Sulteng diharapkan menjadi daerah utama penyangga kebutuhan logistik khususnya pangan bagi warga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur di masa mendatang.
Maka, ujar dia, Pemprov Sulteng mulai mempersiapkan diri dengan melakukan langkah-langkah strategis untuk pengembangan pangan yang bertumpu pada sektor potensial seperti pertanian, kelautan dan perikanan, kehutanan dan perkebunan, serta peternakan. "Sehingga bantuan alat mesin pertanian yang diberikan, diharapkan mampu menambah dan meningkatkan semangat petani dalam mengelola dan menggarap lahan pertanian," ujarnya.
Rusdy Mastura berharap alat mesin pertanian yang diberikan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh petani yang tergabung dalam kelompok tani dan gabungan kelompok tani se-Sulteng. "Saya menitip harapan kepada petani agar memanfaatkan alat mesin pertanian sebaik mungkin," sebutnya.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulteng Nelson Matumbun mengatakan, alokasi dana untuk pemberdayaan kelompok tani dan gabungan kelompok tani serta pengembangan sektor pertanian tahun anggaran 2022 senilai Rp 68 miliar.
Dari Rp 68 miliar itu Dinas TPH Sulteng mengalokasikan untuk belanja alat mesin pertanian combine harvester 33 unit senilai Rp 16 miliar dan tiga unit jonder traktor senilai Rp 1,5 miliar. Bantuan ini semuanya bersumber dari APBD Provinsi Sulteng.
"Bantuan ini langsung diberikan kepada petani di 12 kabupaten dan satu kota di Sulteng," kata Nelson.
Ia menerangkan penyaluran alsintan kepada petani melalui kelompok tani, gabungan kelompok tani dan Unit Pengelolaan Jasa Alsintan (UPJA). "Hal ini menjadi satu pendekatan dalam memaksimalkan pengelolaan potensi lahan pertanian, sekaligus meningkatkan semangat petani menggarap lahan pertanian," Nelson.